Jumat, 09 Desember 2011

Defisit Anggaran, Eksekutif Kurangi Perjalalan Dinas

Lombok Utara -  seperti dimaklumi, persoalan pembangunan kemasyarakatan dan pemerintahan di Kabupaten Lombok Utara (KLU) masih menjadi tantangan bersama dan perlu dipikirkan upaya penyelesaiannya.

Demikian dikatakan Sekda KLU, Drs. H. Suardi, MM. Saat membacakan jawaban Eksekutif atas Pandangan Umum Fraksi-Fraksi terhadap Penyeampaian Nota Keuangan RAPBD tahun 2012 Jum’at (09-12-2012).

Dalam penyampaian Nota Keuangan APBD 2012, Bupati KLU menyebutkan bahwa APBD 2012 secara umum mengalami peningkatan dan telah dialokasikan pada komponen belanja tidak langsung dan belanja langsung.

Namun, ungkap H. Suardi, sesuai harapan kita bersama, APBD KLU, belum dapat memenuhi kehendak masyarakat banyak, yang dikarenakan kemampuan fiskal dan sumber daya yang masih terbatas, dengan upaya kebersamaan yang saat ini,kami berkeyakinan bahwa kedepan nantinya  tahap demi tahap pemenuhan kebututan masyarakat khususnya keberpihakan  anggaran terhadap pelayanan publik akan dapat dipenuhi.

Menanggapi pandangan umum fraksi-fraksi dewan, Drs. H. Suardi juga menjelaskan bahwa, apa yang disampaikan fraksi-fraksi dalam pandangan umumnya merupakan sesuatu yang positif. Fraksi gerakan bintang pembangunan bangsa pada pandangan umunya telah banyak melakukan koreksi yang berkaitan dengan 12 prioritas Pembangunan dalam RPJMD. Pemikiran positif ini, ujar Sekda, akan dijadikan bahan masukan  yang sangat berarti bagi pemerintah Lombok Utara dalam rangka percepatan pembangunan kemasyarakatan, pemerintahan maupun administrasi pembangunan.

RAPBD 2012 telah di upayakan penyusunannya berdasarkan potensi dan kondisi ril yang ada seperti PAD dengan target capaian tahun 2012 sebesar 22,59 milyar rupiah lebih,terjadi peningkatan sebesar 1,33 persen dari tahun 2011 yakni sebesar Rp 2,03 milyare rupiah lebih. Adapun target PAD sebesar 27 milyar rupiah  yang di sampaikan oleh fraksi gerakan bintang pembangunan bangsa  dan yang sksn menjadi harapan kita bersama.

Namun demikian, sambung Suardi, upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah akan terus di lakukan oleh pemerintah baik melalui peningkatan pendapatan dan APBD propinsi maupun dari dana APBN dan sumber sumber lainnya dari pemerintah pusat,upaya-upaya tersebut tidak saja dilakukan oleh pemerintah,namun perlu bersamaan dengan pihak legeslatif mencari peluang peluang  pembiayaan.di sisi lain pemampaatan anggaran perlu dilakukan secara episien dan efektif yang berpihak pada pelayanan publik.

Ia juga menjelaskan kaitannya dengan Defisit anggaran sebesar 32, 53 milyar rupiah lebih. Menurutnya bahwa batas maksimal defisit APBD 2012 telah ditentukan oleh peraturan menteri Keuangan Nomor 127/PMK.07/2011 tentang batas maksimal Defisit Anggaran Dan Belanja Daerah dan Batas Maksimal Kumulatif Pinjaman Daerah Tahun Anggaran 2012, utamanya  pada Bab II pasal 3 ayat (1) mengatakan bahwa batas maksimal defisit APBD tahun 2012 untuk masing-masing daerah ditetapkan sebesar 6 % dari perkiraan pendapatan Daerah tahun anggaran 2012, sedangkan pada ayat (2) menjelaskan bahwa batas maksimal Defisit APBD masing-masing Daerah sebagaimana mana dimaksud pada ayat (1)  menjadi pedoman pemerintah Daerah dalam rangka menetapkan defisit APBD tahun anggaran 2012.

Sehubungan dengan hal tersebut, sambung SEKDA, untuk penetapan defisit anggaran padda RAPBD 2012 masih melampaui batas maksimal yang ditetapkan, namun diharapkan seiring perjalanan pembahasan bersama nantinya akan dilakukan kajian dan penyempurnaan terhadap kegiatan-kegiatan seperti belanja pegawai dan belanja barang jasa, antara lain belanja perjalanan Dinas, mengingat mulai tahun 2012 Kabupaten Lombok Utara akan menerapkan sistem perjalanan dinas at Cost.

Sedangkan terhadap pertanyaan Fraksi Golkar kaitannya dengan pekerjaan pembangunan jalan di wilayah leong tengah pada APBD 2011 yang ralisasinya sampai bulan November belum mencapai 50 %, Sekda KLU Drs. H. Suardi, MM. Menyampaikan bahwa sampai dengan akhir November 2011 realisasi fisik pekerjaan Infrastruktur di Ka. Lombok Utara khususnya peningkatan pemeliharaan bangunan jalan dan jembatan termasuk pembangunan pengaspalan jalan di wilayah Leong Tengah rata-rata mencapai 67, 22 %. Saat sekarang untuk pekerjaan Fisik tersebut diatas sedang dipacu progresnya dan diharapkan pada tanggal 15 Desember 2011 seluruh pekerjaan fisik telah selesai sesuai dengan target.

Secara umum lanjut, Suardi, kendala dan permasalahannya pada proses Pra-Kontrak/tender, dimana pekerjaan-pekerjaan jalan/jembatan perencanaannya terjadi pada tahun yang sama dengan waktu pelaksanaannya sehingga berpengaruh pada proses pra-Kontrak dan tahapan penyelesaian pekerjaan. Sehingga untuk hal ini pemerintah Lombok Utara terus berupaya meningkatkan kapasitas aparatur pengelola kegiatan dan pada tahun 2012 direncanakan pengadaan kegiatan bimbingan teknis sebanyak 150 orang aparatur, ungkapnya.

Mendengar jawaban Kepala Daerah dalam hal ini Bupati KLU yang diwakili oleh Sekda Drs. H. Suardi, MM. Sontak setelah selesai pembacaan jawaban eksekutif atas pandangan umum fraksi-fraksi, anggota Fraksi Rakyat Madani Jasman Hadi yang juga ketua Komisi I DPRD KLU langsung intrufsi. Menurutnya apa yang disampaikan oleh Eksekutif terkait realisasi fisik pengerjaan infrastruktur pada akhir November 2011 sebesar 67, 22 % sangat tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Hari kamis pagi kemarin, ungkap Jasman, anggota Komisi I bersama awak media melakukan kunjungan ke Dusun Leong Tengah tempat lokasi Pengaspalan jalan yang menelan angka 3, 2 milyar. Kami menemukan kondisi jalan yang belum disentuh sama sekali bahkan pembentukan badan jalannya saja baru sekitar 500 meter dari 4 Km yang direncanakan. Apa iya kondisi tersebut merepresentasikan kondisi pekerjaan keseluruhan pembangunan jalan sehingga mencapai angka 67,22 %, ketus jasman.

Demikian halnya pelaksanaan pembangunan pada bulan November-Desember, pada bulan tersebut intensitas curah hujan cukup tinggi sehingga sangat tidak kondusif bagi pengerjaan fisik lebih-lebih pembangunan jalan yang masuk ke pedesaan, mengingat tofografi wilayah Lombok Utara yang berbukit. Realitas pelaksanaan pengerjaan pembangunan jalan dan jembatan secara menyeluruh di Lombok Utara kondisinya hampir sama dengan Pengerjaan Pembangunan jalan ke Leong Tengah seperti, pengejaan pembangunan jalan di Desa Loloan sepanjang 4 Km yang masuk ke Dusun Torean, ruas jalan Sumur Pande- Pansor sepanjang 4 Km juga demikian. Badan jalannya rusak tergerus air hujan sebelum dilakukannya pengaspalan, ujar Jasman, anggota fraksi Rakyat Madani. (Dan/010).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar