Selasa, 01 November 2011

Telantar, JCH Ancam Lapor Polisi

MATARAM - Ratusan Jemaah Calon Haji (JCH) asal Sumbawa telantar di Mataram. Sedianya mereka harus berangkat paling lambat Senin (31/10) kemarin, melalui jalur ONH Plus. Namun pihak biro pemberangkatan, PT. Haramain Sumbawa ingkar janji. Calon jemaah pun ancam lapor polisi.   

Rombongan asal Kabupaten Sumbawa itu terbagi dalam tiga kelompok. Enam diantaranya di Bandara Internasional Lombok (BIL), 86 orang diinapkan di Hotel Triguna, Ampenan dan 18 lainnya sudah berada di Jakarta. Namun hingga jelang penutupan pemberangkatan JCH Senin sore kemarin, tak ada tanda – tanda mereka akan diberangkatkan.  Para calon jemaah, khususnya yang menginap di Hotel Triguna pun marah.

‘’Kami dijanjikan hari ini batas waktu pemberangkatan, tapi sampai siang ini tidak ada kejelasan,’’ kata Sampuang Sirat Muhammad, salah seorang calon haji. Pria berusia 65 tahun ini mengaku sudah menyetor Rp 53 juta pada biro perjalanan haji tersebut. Uang itu belum termasuk biaya lain – lain, sehingga totalnya mencapai Rp 60 juta.

Oleh pihak biro perjalanan haji berkantor di Kabupaten Sumbawa Besar itu, mereka diberangkatkan dari daerah asal tanggal 28 Oktober. Menurut jadwal, mereka sudah berada di Mataram tanggal 29 Oktober. “Hari ini jam 10 kami dijanjikan akan berangkat ke Jakarta, kemudian lanjut dari Jakarta ke  Jeddah. Tapi buktinya, sampai sekarang kami ditelantarkan seperti ini,” protes Sampuang, saat diwawancara sudah pukul 13.00 Wita.

Rupanya mereka yang gagal berangkat ini, juga pernah gagal tahun sebelumnya, melalui biro perjalanan yang sama. Tahun lalu, ada sekitar 117 yang sudah diberangkatkan, namun setibanya di Jakarta malah telantar. ‘’Nasib kami sama seperti tahun lalu, telantar seperti ini,” kata calon jemaah lainnya, Muhammad Nur Mansur (75). 

Apa yang diiming – imingi direktur PT Haramain, H. Herman Al Kadri Amin ternyata omong kosong. Herman dituding membohongi mereka, meski sudah membayar lunas sesuai permintaan. Berbekal koper dan tas pemberian biro tersebut, mereka seharusnya sudah berada di Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. “Orang tua kami sudah tua, kenapa dia tipu seperti ini lagi,” kata Sening, yang mengantar ayahnya Ishak Dinah Dulanang (86).

Karena tidak mampu menahan kekesalan, mereka meminta Herman segera mendatangi tempat penginapan tersebut dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Calon jemaah meminta uangnya dikembalikan utuh. Saking kesalnya, mereka pun berencana mengadukan kasus penipuan ini ke polisi.

Sementara itu Herman hingga berita ini ditulis belum bisa diminta konfirmasinya. Handphonennya tak kunjung aktif dan konfirmasi via SMS pun tak kunjung dibalas.(ars)Suara NTB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar