Selasa, 01 November 2011

Gili Tramena jadi Percontohan Konservasi

Lombok Utara - Isu degradasi lingkungan seperti global warming (pemanasan global), kenaikan air laut yang berakibat abrasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, bahkan isu akan tenggelamnya pula-pulau kecil menjadi perhatian serius pemerintah. Lombok Utara termasuk dalam daerah yang memiliki pulau kecil yang bisa saja terancam keberadaannya. Gili Trawangan, Meno dan Air (Tramena) bisa hanya menjadi kenangan jika tidak diantisipasi dari sekarang.

“Perlu suatu sistem pengkajian pengelolaan sumber daya kelautan, agar keindahan dan kekayaan sumber daya alam dapat di wariskan kepada generasi penerus kita,” Kata Bupati KLU H Djohan Sjamsu pada acara pembukaan sosialisasi kegiatan percontohan pemanfaatan kawasan konservasi perairan, Sabtu (29/10). Dalam kegiatan yang diikuti beberapa SKPD tersebut, dipaparkan  isu-isu lingkungan dan dampaknya. Salah satu yang menjadi fokus adalah kelestarian pesisir. KLU dipilih lantaran memiliki tiga pulau kecil yang bagus pengelolaan dan upaya pelestarianya.

Kasubdit Pemanfaatan Kawasan dan Jenis Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan Syamsul Bahri Lubis mengungkapkan, di Indonesia ada 43kawasan konservasi perairan, 10 di antaranya adalah kawasan konservasi perairan nasional dan 33 adalah kawasan konservasi perairan daerah. Salah satu kawasan konservasi nasional yaitu kawasan gili Tramena. “Dari perspektif geo ekonomi diharapkan penetapan kawasan konservasi perairan mampu mendongkrak perekonomian rakyat,’’ ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, kawasan konservasi perairan nasional Gili Tramena merupakan salah satu daerah pariwisata yang berkembang di Indonesia sehingga ini menjadi contoh pengembangan kawasan konservasi perairan lainnya. Tidak hanya Indonesia, dunia pun mengakui keindahan kawasan andalan pariwisata KLU bahkan NTB itu. Kelestarian alam bawah lautnya lah yang membuat tiga gili itu diminati wisatawan.(Fat) Lombok Post


Tidak ada komentar:

Posting Komentar