Kamis, 03 November 2011

Dikira Bom, Ternyata Kondom

MATARAM-Warga Babakan, Kecamatan Sandubaya dihebohkan dengan paket kiriman, kemarin. Paket dalam bentuk kardus yang dialamatkan kepada Bidan Uswatul Hasanah di Polindes Babakan itu dicurigai berisi bom. Alhasil, warga sekitar sangat cemat.

Informasi yang dihimpun Koran ini di lokasi menyebutkan, paket yang terbungkus rapi itu itu dibawa seseorang yang tidak kenal. Bungkusan itu diletakkan di depan polindes sekitar pukul 12.00 Wita, siang kemarin. Orang yang membawa paket itu tidak menyertakan resi sebagai tanda terima barang.

Bungkusan itu kali pertama diketahui Huriah, anggota keluarga Bidan Uswatul Hasanah. Dia mengaku sangat khawatir dan cemas. Apalagi, belakangan ini di Kota Mataram belakangan ini mencuat isu SMS berbau Sara. Sehingga kekhawatiran itu muncul dan mencurigai bahwa paket itu bagian dari isu tersebut. ‘’Yang bawa barang ini tidak menyodorkan resi untuk ditandatangani. Saya pun  curiga,’’ kata Huriah kepada wartawan, kemarin.

Kecurigaan Huriah terhadap barang itu tambah besar ketika melihat paket kiriman itu tidak menyertakan alamat pengirim. Apalagi, paket itu bertuliskan PT Paradensus, Denpasar.

Dalam paket tersebut hanya dituliskan penerima atas nama Bidan Uswatul Hasanah. ‘’Saya kira, jangan-jangan ini bom. Kan ada tulisan Paradensus-nya itu,’’ katanya.

Karena ada tulisan itu, Huriah panik dan menginformasikan paket misterius itu kepada keponakan pemilik rumah yang dikirimi paket, Mala.  Mala yang menerima informasi itu ikut kelabakan dan khawatir. ‘’Saya takut dan langsung memberitahukan warga yang lain,’’ kata Mala, kemarin.

Informasi tentang paket mencurigakan itu menyebar dengan cepat ke telinga warga. Warga berdatangan untuk melihat lebih dekat kotak yang dicurigai berisi bom itu. ‘’Banyak warga yang datang,’’ jelasnya.

Menurutnya, warga yang datang tidak ada satu pun yang berani menyentuh dan membuka paket yang cukup menyita perhatian itu. Kotak itu baru dibuka setelah polisi datang ke lokasi. ‘’Kita laporkan kepada pihak kepolisian bahwa ada barang berupa paket yang mencurigakan,’’ katanya.

Mendengar laporan dari masyarakat itu, polisi dengan cepat merespons dengan menerjukan anggotanya untuk mengantisipasi ledakan kotak yang diduga bom. Tidak hanya anggota yang turun langsung ke TKP, Wakapolres Mataram Kompol Asep Marsel Suherman, Kasat Reskrim AKP Lalu Salehuddin, Kasat Shabara AKP Taufik, Kapolsek Cakranegara AKP Abdullah Wahid turun ke lokasi.

Polisi yang diterjunkan ke TKP langsung memeriksa isi kotak itu dengan penuh hati-hati untuk memastikan isi sebenarnya. Setelah berhasil dibuka, ternyata bungkusan itu berisi alat kontrasepsi KB berupa alat suntikan dan kondom. Alat-alat itu dikirim oleh PT Paradensus dari Bali. ‘’Warga mengira kalau paket itu dari Densus (Detasemen Khusus Antiteror, Red),’’ Kata Wakapolres Mataram Kompol Asep Marsel Suherman kepada wartawan.

Menurutnya, langkah warga menginformasikan barang mencurigakan kepada polisi sangat bagus sebagai bentuk respons dan kerja sama yang baik antara warga dan polisi. ‘’Ini bukan berlebihan. Ini respons yang bagus dari warga,’’ jelasnya.

Dikatakan, barang itu diketahui dikirim PT Paradensus setelah Mala menghubungi Bidan Uswatul Hasanah yang sedang menunaikan ibadah haji. ’’Bidan Uswatul Hasanah membenarkan ada kiriman dari PT Paradensus,’’ terangnya.

Dijelaskan, kalau ada paket atau barang yang mencurigakan, warga diharapkan secepatnya melaporkan langsung kepada polisi. ‘’Mengantisipasi dengan melaporkan kepada polisi langkah yang sangat bagus,’’ ujarnya. (cr-mis) Lombok Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar