Lombok Utara, Primadona - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Generasi Sehat dan Cerdas (PNPM-GSC) Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, untuk tahun anggaran 2011, mengalokasikan dana sebesar Rp. 131.412.000,- untuk Desa Karang Bajo.
“Untuk menangani kesehatan dan pendidikan di Karang Bajo kita akan alokasikan dana Rp. 131 juta lebih . Dan dana tersebut belum dipotong DO TPK dan Kecamatan sebesar 6 persen”, kata Fasilitator PNPM-GSC, Nurul Hidayati, Sp, pada acara perumusan gagasan yang berlangsung Jum’at sore 7/10 di aula kantor desa setempat.
Dikatakan, pelaksanaan PNPM-GSC tahun ini, kita harus terfokus terhadap gagasan penanganan ibu hamil dan menyusui serta mananggulangi anak gizi buruk dan kurang gizi, sehingga tidak ada lagi ibu melahirkan tanpa ditolong oleh bidan.
“Kita tidak ingin lagi mendengarkan adanya ibu melahirkan tidak ditolong oleh bidan dan gizi buruk serta kurang gizi, karena untuk mengatasinya kita sudah programkan melalui pendanaan PNPM-GSC”, jelas Nurul.
Dibidang pendidikan, lanjut Nurul, kita lebih banyak mengarahkan sasarannya untuk mengatasi anak putus sekolah khususnya pada tingkat SD dan SLTP, dengan alasan kekurangan biaya. “Jika kedua persoalan ini (kesehatan dan pendidikan-red) sudah mampu kita atasi, pendanaan PNPM GSC bisa kita arahkan ke alokasi lain seperti hal-hal penunjang lainnya”, katanya.
Sementara Kepala Desa Karang Bajo, Kertamalip dalam kesempatan tersebut mengusulkan pembangunan Polindes, karena mengingat desa Karang Bajo ditunjuk sebagai desa siaga aktif. “Sebagai desa siaga aktif, tentu kita membutuhkan pembangunan polindes”, ungkapnya.
Menanggapi usulan tersebut, FK PNPM GSC Kecamatan Bayan mengatakan, untuk tahun ini usulan tersebut belum bisa diakomodir, karena mengingat biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan polindes cukup besar yakni sekitar Rp. 200 juta lebih, sementara dana untuk desa Karang bajo hanya 131 juta. “Mudah-mudahan tahun berikutnya kita bisa anggarkan, kalau memang ini kebutuhan mendesak bagi warga Karang Bajo”, pungkasnya. (ari)
“Untuk menangani kesehatan dan pendidikan di Karang Bajo kita akan alokasikan dana Rp. 131 juta lebih . Dan dana tersebut belum dipotong DO TPK dan Kecamatan sebesar 6 persen”, kata Fasilitator PNPM-GSC, Nurul Hidayati, Sp, pada acara perumusan gagasan yang berlangsung Jum’at sore 7/10 di aula kantor desa setempat.
Dikatakan, pelaksanaan PNPM-GSC tahun ini, kita harus terfokus terhadap gagasan penanganan ibu hamil dan menyusui serta mananggulangi anak gizi buruk dan kurang gizi, sehingga tidak ada lagi ibu melahirkan tanpa ditolong oleh bidan.
“Kita tidak ingin lagi mendengarkan adanya ibu melahirkan tidak ditolong oleh bidan dan gizi buruk serta kurang gizi, karena untuk mengatasinya kita sudah programkan melalui pendanaan PNPM-GSC”, jelas Nurul.
Dibidang pendidikan, lanjut Nurul, kita lebih banyak mengarahkan sasarannya untuk mengatasi anak putus sekolah khususnya pada tingkat SD dan SLTP, dengan alasan kekurangan biaya. “Jika kedua persoalan ini (kesehatan dan pendidikan-red) sudah mampu kita atasi, pendanaan PNPM GSC bisa kita arahkan ke alokasi lain seperti hal-hal penunjang lainnya”, katanya.
Sementara Kepala Desa Karang Bajo, Kertamalip dalam kesempatan tersebut mengusulkan pembangunan Polindes, karena mengingat desa Karang Bajo ditunjuk sebagai desa siaga aktif. “Sebagai desa siaga aktif, tentu kita membutuhkan pembangunan polindes”, ungkapnya.
Menanggapi usulan tersebut, FK PNPM GSC Kecamatan Bayan mengatakan, untuk tahun ini usulan tersebut belum bisa diakomodir, karena mengingat biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan polindes cukup besar yakni sekitar Rp. 200 juta lebih, sementara dana untuk desa Karang bajo hanya 131 juta. “Mudah-mudahan tahun berikutnya kita bisa anggarkan, kalau memang ini kebutuhan mendesak bagi warga Karang Bajo”, pungkasnya. (ari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar