Senin, 24 Oktober 2011

Pekerjaan Terganggu Akibat Ulah Oknum Suplier

Lombok Utara - Pihak suplier dinilai sering mengganggu kegiatan PNPM, seperti yang dialami  tiga desa di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara, yaitu desa Gumantar, Dangiang dan desa Santong.

Penilaian tersebut diungkapkan Fasilitator PNPM Kecamatan Kayangan, Rusli, ketika ditemui di sela-sela kesibukannya mengikuti pelatihan kader teknik (24/10/11) di aula desa Mumbulsari Kecamatan Bayan.

Gangguan yang dimaksud, seringnya pihak suplier di tiga desa tersebut  tidak menepati janji terutama material toko yang ditenderkan, sehingga menyebabkan terjadinya kendala bagi pekerja di tingkat desa.

“Untuk menangani persoalan ini, kami melayangkan surat ke pihak suplier sekaligus memberhentikannya dan menunjuk suplayer lokal untuk mengerjakannya dengan harga sesuai dengan penawaran suplayer pertama”, jelas Rusli.

Dikatakan, ada lima desa di Kecamatan Kayangan yang sudah melakukan musyawarah serah terima 100 persen yaitu desa Pendua, Sesai, Kayangan, Salut dan desa Selengen, dengan total anggaran semua desa sekitar Rp. 2,7 miliar lebih.

Khusus untuk Simpan Pinjam untuk Perempuan (SPP), pada tahun 2011 dicairkan sekitar Rp. 250 juta kepada 27 kelompok. Sementara jumlah kelompok SPP yang ada di Kecamatan Kayangan sebanyak 200 kelompok lebih.

“Dan beberapa hari lalu kita sudah melakukan pelatihan administrasi dan pembuatan proposal bagi 25 ketua kelompok dari target yang akan dijadikan kelompok matang sekitar 18 kelompok”, katanya.

Rusli mengaku, Kendala kelompok SPP saat ini adalah dibidang administrasi dan pembuatan proposal. “Kita berharap dari semua kegiatan PNPM ini dapat meningkatkan tarap perekonomian masyarakat, sehingga angka kemiskinan dapat berkurang, termasuk pembangunan akses-akses jalan yang selama ini sering menjadi keluhan masyarakat”, pungkasnya.(ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar