Senin, 24 Oktober 2011

Kapolda Diminta Usut Tuntas Isu Penyerangan Oleh Teroris

Densus 88 Polania Medan
MATARAM – Isu akan adanya penyerangani tempat ibadah,   rumah-rumah warga tertentu di Mataram telah menimbulkan keresahan. Meskipun Walikota Mataram telah menyatakan himbaunnya, namun tetap saja sejumlah warga masyarakat resah, bahkan mengaku  tidak bisa tidur.

“Kita minta Kapolda bertindak tegas dan segera  mengusut kebenaran isu tersebut agar masyarakat jangan kian kuatir. Berbagai isu yang beredar di masyarakat kian gencar, yang menyatakan bakal adanya  penyerangan kelompok teroris rumah warga tertentu,” kata Sar, warga Pagutan, Minggu tengah malam (22/10).

Dikatakan, sudah beberapa  minggu terakhir ini beredar isu melalui SMS, yang menyebutkan bahwa pada tanggal 20 Oktober hingga berlanjut bulan Nopember 2011 akan dilakukan tindakan anarkhis terhadap  beberapa tempat ibadah, dan juga terhadap perwira  kepolisian.

Selain SMS demikian itu, tidak sedikit SMS  lainnya yang meresahkan masyarakat,  yang menyebutkan bahwa malam ini akan terjadi penyerangan ke perumahan-perumahan yang sudah ditandai, bahwa seolah-olah kerusahan massa  yang pernah terjadi pada tahun 2000,  akan terulang kembali.

“Ancaman yang kita dapat dalam SMS tersebut selalu mengkait-kaitkan dengan peristiwa yang telah 11 tahun berlalu. Dan karena belum adanya  tindakan tegas dari  aparat  menyebkan timbulnya keresahan warga. Karena itu kita minta kepada Kapolda selaku penanggung jawab keamanan di daerah ini untuk segera bertindak. Jangan  biarkan keresahan masyarakat  itu berkepanjang,”katanya menegaskan.

Wartawan Gomong.com, yang sejak dua pekan lalu selalu mendapat pertanyaan dari sejumlah warga tentang kebenaran isu yang tersebar melalui SMS telah menimbulkan keresahan ditengah masyarakat.  Keresahan yang timbul  bukan hanya melanda masyarakat, tetapi juga sejumlah pengusaha. Bahkan dari pengakuan pengusaha, yang tidak ingin namnya diekpose mengaku terpaksa membatalkan acara karena kuatir terjadi kerusuhan saat acara berlangsung.

Isu akan adanya penyerangan terhadap tempat-tempat  ibadah, dan rumah warga tertentu pada tanggal 28 Oktober 2011 menjadi perbincangan yang cukup hangat dikalangan masyarakat, dan juga sejumlah oknum aparat. Meskipun Walikota Ahyar Abduh telah membantah secara tegas ketidak benaran isu tersebut, tetap saja warga di Kota Mataram resah.

Oleh isu-isu yang terus dihembuskan oleh oknum tidak bertanggung jawab itu, tidak sedikit warga yang telah menyiapkan diri untuk meninggalkan rumah kediamannya, dengan telah mengamankan surat-surat dan  barang penting serta pakain seperlunya kedalam mobil pribadinya.

“Keluarga kami sudah siap mengungsi,  kalau sewaktu-waktu terjadi sebagaimana yang diisukan dalam SMS tersebut, kami sudah siap mengamankan diri,” kata Shm, warga  Sweta asal Sumatera.(Alf) Sumber: Gomong.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar