Densus 88 Polania Medan |
MATARAM – Isu akan adanya penyerangani tempat ibadah, rumah-rumah warga tertentu di Mataram telah menimbulkan keresahan. Meskipun Walikota Mataram telah menyatakan himbaunnya, namun tetap saja sejumlah warga masyarakat resah, bahkan mengaku tidak bisa tidur.
“Kita minta Kapolda bertindak tegas dan segera mengusut kebenaran isu tersebut agar masyarakat jangan kian kuatir. Berbagai isu yang beredar di masyarakat kian gencar, yang menyatakan bakal adanya penyerangan kelompok teroris rumah warga tertentu,” kata Sar, warga Pagutan, Minggu tengah malam (22/10).
Dikatakan, sudah beberapa minggu terakhir ini beredar isu melalui SMS, yang menyebutkan bahwa pada tanggal 20 Oktober hingga berlanjut bulan Nopember 2011 akan dilakukan tindakan anarkhis terhadap beberapa tempat ibadah, dan juga terhadap perwira kepolisian.
Selain SMS demikian itu, tidak sedikit SMS lainnya yang meresahkan masyarakat, yang menyebutkan bahwa malam ini akan terjadi penyerangan ke perumahan-perumahan yang sudah ditandai, bahwa seolah-olah kerusahan massa yang pernah terjadi pada tahun 2000, akan terulang kembali.
“Ancaman yang kita dapat dalam SMS tersebut selalu mengkait-kaitkan dengan peristiwa yang telah 11 tahun berlalu. Dan karena belum adanya tindakan tegas dari aparat menyebkan timbulnya keresahan warga. Karena itu kita minta kepada Kapolda selaku penanggung jawab keamanan di daerah ini untuk segera bertindak. Jangan biarkan keresahan masyarakat itu berkepanjang,”katanya menegaskan.
Wartawan Gomong.com, yang sejak dua pekan lalu selalu mendapat pertanyaan dari sejumlah warga tentang kebenaran isu yang tersebar melalui SMS telah menimbulkan keresahan ditengah masyarakat. Keresahan yang timbul bukan hanya melanda masyarakat, tetapi juga sejumlah pengusaha. Bahkan dari pengakuan pengusaha, yang tidak ingin namnya diekpose mengaku terpaksa membatalkan acara karena kuatir terjadi kerusuhan saat acara berlangsung.
Isu akan adanya penyerangan terhadap tempat-tempat ibadah, dan rumah warga tertentu pada tanggal 28 Oktober 2011 menjadi perbincangan yang cukup hangat dikalangan masyarakat, dan juga sejumlah oknum aparat. Meskipun Walikota Ahyar Abduh telah membantah secara tegas ketidak benaran isu tersebut, tetap saja warga di Kota Mataram resah.
Oleh isu-isu yang terus dihembuskan oleh oknum tidak bertanggung jawab itu, tidak sedikit warga yang telah menyiapkan diri untuk meninggalkan rumah kediamannya, dengan telah mengamankan surat-surat dan barang penting serta pakain seperlunya kedalam mobil pribadinya.
“Keluarga kami sudah siap mengungsi, kalau sewaktu-waktu terjadi sebagaimana yang diisukan dalam SMS tersebut, kami sudah siap mengamankan diri,” kata Shm, warga Sweta asal Sumatera.(Alf) Sumber: Gomong.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar