Selasa, 18 Oktober 2011

Mahasiswa Tolak Kedatangan Presiden

MATARAM - Dua hari jelang kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mahasiswa gelar aksi unjukrasa, Senin (17/10/2011) sore. Aksi itu digelar oleh beberapa elemen mahasiswa seperti, STN, LMND dan PRD.

Mereka menolak kedatangan presiden dalam rangka kunjungan kerja meresmikan beberapa proyek yang dijadwalkan pada tanggal 19 Oktober besok. Aksi penolakan tersebut dilakukan dengan cara menggelar mimbar bebas dan pembagian selebaran, bertempat di bundaran air mancur perempatan lampu merah Karang Jangkong Cakranegra.

Dalam aksi yang dimotori oleh Ahmad Rifai tersebut menyebutkan, bahwa kedatangan presiden dalam rangka meresmikan BIL sebagai pengganti bandara Selaparang, kedua  meresmikan mulainya aktivitas  ground breaking proyek kawasan wisata eksklusif dikawasan wisata Mandalika yang diharapkan mampu menyedot kunjungan dua juta wisatawan mancanegara tiap tahun serta yang terakhir melakukan pertemuan kenegaraan dengan perdana menteri Malaysia Najib Razak.

“Pandangan kami bahwa ketiga agenda tersebut  merupakan agenda yang memuluskan kepentingan imprealisme (negara penjajah)  pemilik modal, “kata Ahmad Rifai dalam orasinya.

Artinya, dijelaskan Rifai, kunjungan SBY ke NTB memboncengi modal asing yang sedemikian besar tentunya membawa konsekwensi-konsekwensi  yang sangat buruk bagi Indonesia.

Selain itu mereka mengaitkan pula dimana untuk penanaman modal asing memerlukan tanah untuk pembangunan infrastruktur pendukung dan jaminan keamanan, maka sering terjadi perampasan tanah, penggusuran dan represip atau penindasan terhadap rakyat.

“Atas situasi yang demikian maka kami menegaskan kepada seluruh rakyat Indonesia khsusunya NTB untuk menekan pemerintah SBY-Boodiono agar menjalankan pasal 33 UUD 45 (sebelum amandemen) sebagai tawaran alternatif terhadap neoliberalisme,“ pintanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar