YOGYAKARTA-- Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Nafsiah Mboi mengatakan strategi pencegahan penularan HIV melalui hubungan seksual pada 2011 akan difokuskan pada laki-laki berisiko tinggi.
"Kami menyebutnya dengan istilah upaya pencegahan penularan HIV melalui transmisi seksual paripurna, yang fokusnya adalah melindungi laki-laki dari penularan HIV," katanya di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, dalam bahasa sederhana, perlindungan terhadap laki-laki dapat berefek pada perlindungan perempuan dari HIV, dan anak-anak bayi dari virus itu.
Fokus pencegahan tersebut adalah melakukan pendekatan di area lokalisasi untuk menggunakan pengaman saat melakukan hubungan seks agar potensi penyebaran virus itu dapat diminimalisasi.
"Kenapa fokus pada laki-laki?, karena ada lebih dari 12 juta pria di Indonesia yang melakukan transaksi seks, atau melakukan seks di lokalisasi," katanya.
Menurut Nafsiah, para laki-laki yang memiliki risiko terjangkit HIV itu sangat mungkin menularkan virus tersebut pada istri mereka di rumah, dan berlanjut ke anak yang dikandung sang istri.
"Ini belum termasuk apabila laki-laki yang terjangkit, namun tidak tahu dirinya mengidap virus tersebut, dan menyebarkannya terhadap para wanita penjaja seks di lokalisasi," katanya.
Nafsiah mengatakan tidak ada jalan lain bagi Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) untuk menekan penyebaran HIV di lokalisasi, selain mengkampanyekan para laki-laki yang berisiko tertular, dan menularkan virus tersebut menggunakan kondom.
Redaktur: Stevy Maradona
Sumber: Antara
"Kami menyebutnya dengan istilah upaya pencegahan penularan HIV melalui transmisi seksual paripurna, yang fokusnya adalah melindungi laki-laki dari penularan HIV," katanya di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, dalam bahasa sederhana, perlindungan terhadap laki-laki dapat berefek pada perlindungan perempuan dari HIV, dan anak-anak bayi dari virus itu.
Fokus pencegahan tersebut adalah melakukan pendekatan di area lokalisasi untuk menggunakan pengaman saat melakukan hubungan seks agar potensi penyebaran virus itu dapat diminimalisasi.
"Kenapa fokus pada laki-laki?, karena ada lebih dari 12 juta pria di Indonesia yang melakukan transaksi seks, atau melakukan seks di lokalisasi," katanya.
Menurut Nafsiah, para laki-laki yang memiliki risiko terjangkit HIV itu sangat mungkin menularkan virus tersebut pada istri mereka di rumah, dan berlanjut ke anak yang dikandung sang istri.
"Ini belum termasuk apabila laki-laki yang terjangkit, namun tidak tahu dirinya mengidap virus tersebut, dan menyebarkannya terhadap para wanita penjaja seks di lokalisasi," katanya.
Nafsiah mengatakan tidak ada jalan lain bagi Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) untuk menekan penyebaran HIV di lokalisasi, selain mengkampanyekan para laki-laki yang berisiko tertular, dan menularkan virus tersebut menggunakan kondom.
Redaktur: Stevy Maradona
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar