Oknum Dewan Dituding Pembohong
Lombok Utara - Aksi turun ke jalan dan pemblokiran jalan raya dalam menyuarakan aspirasi, dilakukan masyarakat desa Salut dan desa Selengan Kecamatan Kayangan, KLU, pada Minggu (11/9/2011), masyarakat menutup jalan dengan menanam pohon pisang sekaligus menutup akses jalan dengan semak belukar.
Ratusan aksi massa itu, berkumpul sejak pagi membawa perlengkapan berupa pamphlet, besi-besian berupa parang, cangkul dan lainnya. Dalam aksinya massa yang berkumpul di badan jalan provinsi itu, sambil meneriakkan aspirasinya dengan menuding salah seorang oknum dewan sebagai pembohong. Tidak tanggung-tanggung masa memasang pamplet yang bertuliskan “janji-janji doang dan Husnaen Pembohong”.
Menurut Kepala Dusun, Mur Injong Supardi, selaku coordinator aksi kepada MataramNews mengungkapakan, bahwa aksi dilakukan atas kekecewaan masyarakat karena bosan dengan janji-janji pemerintah KLU dalam pengaspalan jalan.”selama ini masyarakat Dusun Mur Injong, Dusun Sambik Rindang, dan Dusun Lendang Berora sering dijanjikan oleh Pemerintah untuk pengaspalan jalan yang menghubungkan ke tiga Dusun dengan jalan provinsi.Namun janji tinggal janji, semakin sering para pejabat kami ingatkan semakin sering pula mereka lupa,” uncap Supardi, dengan nada kecewa.
Hal ini juga dibenarkan L. Jayadi, Kepala Dusun Sambik Rindang Desa Salut, bahwa pemerintah tidak adil terhadap masyarakat desa Salut, pasalnya ruas jalan dari jalan provinsi Desa Selengen hingga Mur Injong sepanjang 12 km merupakan jalan utama yang dibangun tahun 1980-an dengan pengerasan jalan dilaksanakan pada tahun 1993 oleh perusahan Jambu Mete. “Lalu kenapa jalan ini tidak jadi skala prioritas, lebih-lebih ini kan jalan kabupaten, karena cabang langsung ruas jalan provinsi, justru sebaliknya jalan desa yng lebih diutamakan, apa karena mereka basis politik pemerintah?, “ungkapnya kesal.
Ia juga menambahkan, bahwa potensi desa Salut sangat baik dibanding dengan desa-desa lain yang ada di kecamatan Kayangan. “Jumlah kendaraan roda empat yang memuat barang setiap hari, minimal 25 kendaraan,” sebut Kadus Sambik Rindang.
Masa juga meneriakkan kekecewaannya kepada anggota Dewan (Husnaen, Red). Menurut Supardi Husnanen selaku anggota dewan telah berjanji untuk mengupayakan pengaspalan jalan dengan segera pada tahun 2011, bahkan ia sendiri yang langsung kelapangan untuk mengukur panjang jalan, tetapi sampai saat ini ribuan penduduk kami menunggu janji-janji palsu. “Hal inilah yang membuat masyarakat kami kecewa dengan menuding Husnaen sebagai pembohong,” tegas Supardi.
Kepala Dusun Mur Injong yang juga koordinator aksi berjanji tidak akan membuka ruas jalan sampai tuntutan mereka direspon segera oleh pemerintah. Bayangkan terang supardi, harga komoditas kami sangat rendah tidak sebanding dengan biaya yang kami keluarkan, hal ini sebagai akibat dari besarnya biaya trasnportasi yang dikeluarkan pengusaha akibat badan jalan yang penuh dengan bebatuan dan krikil tajam. “Untuk itu sekali lagi kami tegaskan bahwa kami akan aksi sampai tuntutan kami direspon,” tegas Supardi.
Masa juga mengacam akan aksi ke kantor Bupati dan DPRD KLU.
Sementara ditempat terpisah, saat ditemui MataramNews, Husnaen, menolak tudingan masyarakat yang mengatakan dirinya sebagai pembohong. Husnaen justru menuding masyarakat salah paham atas janjinya. Ia membenarkan pernah berjanji akan membantu masyarakat saat menghadiri undangan Maulid di Masji Dusun Sambik Rindang.
Husnaen menjelaskan bahwa saat itu ia berjanji akan mengupayakan pengaspalan jalan dalam APBD 2012 bukan tahun anggran saat saya menghadi undangan maulid di tahun 2011 ini.
Anggota Dewan yang juga Ketua Komisi III DPRD KLU ini juga memuji langkah-langkah yang dilakukan masyarakat dalam menyuarakan aspirasinya. Menurutnya ini bentuk perkembangan pemahaman politik masyarakat. Husnaen juga berjanji akan tetap berusaha memperjuangkan aspirasi masyarakat Desa Salut dan Desa Selengen. “Saya akan tetap memperjuangkan apa yang menjadi tuntutan masyarakat semampu saya,” tegas Husnaen. (DN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar