Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, Dr. H. Rosyadi H Sayuti, mengaku, sangat prihatin dengan terjadinya bentrokan di tengah masyarakat pascalebaran di 4 kabupaten/kota, yakni Mataram, Lombok Barat, Sumbawa dan Bima. Bentrokan semacam itu akan mengganggu keamanan daerah yang telah tercipta kondusif.
“ Terlebih, NTB tengah gencar-gencarnya membangun daerahnya, khususnya di sektor pariwisata dan partanian. Sebab, NTB masuk koridor ekonomi 5 nasional, yang fokus di bidang pariwisata dan ketahanan pangan nasional,” kata Dr. H. Rosyadi H Sayuti, kepada wartawan, seusai mengikuti acara Halal Bi Halal di Badan Ketahanan Pangan (BKP) NTB, Senin (5/9).
Rosyadi menuturkan, bentrokan itu harus segera dicari akar permasalahan dan solusi penyelesaiannya. Jika tidak, maka kekondusifitasan NTB akan sangat terganggu yang pada ujungnya dapat mengancam investasi daerah. Apalagi saat ini, Gubernur NTB, tengah menggelar presentasi terkait peluang investasi pariwisata NTB di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) RI Jakarta. Tentu saja keamanan menjadi garda terdepan dalam pembentukan image positif pariwisata NTB, sehingga investor tertarik berinvestasi.
Peran media lanjut Rosyadi, juga sangat menentukan image positif pariwisata NTB. Sebab, sekecil apapun isu dan pemberitaan yang menyangkut keamanan, kesehatan, infrastruktur dan lainnya akan mempengaruhi image pariwisata NTB di mata masyarakat nasional, khususnya investor dan wisatawan mancanegara (Wisman). Betapa tidak, investor tidak mungkin akan berinvestasi apabila di daerah tersebut dinilai tidak aman.
Wisatawan juga tidak bisa membedakan apakah kasus tersebut local dengan tujuan wisata yang akan dikunjungi. Dalam hal ini, media diminta untuk ikut bertanggungjawab untuk menciptakan kekondusipan daerah dengan cara memperhalus bahasa atau tayangan dengan gaya jurnalistik yang dimiliki. (ozi)Sumber Global FM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar