Lombok Barat – Antrian Panjang jerigen saat Oprasi Pasar Minyak Tanah (Mitan) digelar pemerintah Kabupaten Lombok Barat, tepatnya dilapangan Desa Tanak Beak Kecamatan Narmada, Lobar, warga berduyun-duyun mendatangai tempat penyaluran mitan tersebut. Terlihat satu unit mobil tangki minyak tanah yang sedang dikrumuni warga, senin (15/8/11).
Penyaluran mitan kepada masyarakat oleh pemerintah dijaga oleh pihak kepolisian sektor Narmada, penyaluran mitan tersebut dimulai pada pukul 09.00 wita, sampai dengan pukul 14.00 wita, penjualan masih berlangsung. Terlihat dilokasi ratusan masyarakat antri dibawah terik sinar matahari hanya untuk dapat membeli beberapa liter minyak tanah.
Salah satu warga Inaq Rehan mengatakan “kami rela mengantri berjam-jam dibawah sinar matahari untuk membeli minyak tanah yang murah, karena kalau kami membeli di eceran harganya sudah sebelas ribu per liter”, ungkapnya. Sedangkan saat ini kami diberikan jatah untuk membeli minyak tanah hanya lima liter yang harganya enam belas ribu tiga ratus, jelasnya.
“Kami akan tetap antri menuggu sampai kami mendapatkan jatah tersebut disini karena untuk kebutuhan sehari-hari apalagi saat ini bulan puasa,” jelasnya.
Bahkan salah satu warga lainnya mengatakan kalau kita memakai LPG 3kg juga untuk isi ulangnya terlalu mahal harganya Rp.21 ribu per tabung, ungkapnya. Jadi lebih baik kami menggunakan minyak tanah untuk memasak dan tidak berbahaya, kalau pakai LPG kami masih merasa takut menggunakannya, karena takut meledak,” tuturnya.
Jadi kalau lima liter minyak tanah kami bisa menggunakannya lebih dari satu minggu tergantung pemakaiannya, dan kami juga sudah terbiasa menggunakan minyak tanah dan kayu untuk memasak, ungkapnya. Bahkan terlihat warga sangat antusias dengan adanya penjualan minyak tanah tersebut dengan harga yang murah. (zam)
Penyaluran mitan kepada masyarakat oleh pemerintah dijaga oleh pihak kepolisian sektor Narmada, penyaluran mitan tersebut dimulai pada pukul 09.00 wita, sampai dengan pukul 14.00 wita, penjualan masih berlangsung. Terlihat dilokasi ratusan masyarakat antri dibawah terik sinar matahari hanya untuk dapat membeli beberapa liter minyak tanah.
Salah satu warga Inaq Rehan mengatakan “kami rela mengantri berjam-jam dibawah sinar matahari untuk membeli minyak tanah yang murah, karena kalau kami membeli di eceran harganya sudah sebelas ribu per liter”, ungkapnya. Sedangkan saat ini kami diberikan jatah untuk membeli minyak tanah hanya lima liter yang harganya enam belas ribu tiga ratus, jelasnya.
“Kami akan tetap antri menuggu sampai kami mendapatkan jatah tersebut disini karena untuk kebutuhan sehari-hari apalagi saat ini bulan puasa,” jelasnya.
Bahkan salah satu warga lainnya mengatakan kalau kita memakai LPG 3kg juga untuk isi ulangnya terlalu mahal harganya Rp.21 ribu per tabung, ungkapnya. Jadi lebih baik kami menggunakan minyak tanah untuk memasak dan tidak berbahaya, kalau pakai LPG kami masih merasa takut menggunakannya, karena takut meledak,” tuturnya.
Jadi kalau lima liter minyak tanah kami bisa menggunakannya lebih dari satu minggu tergantung pemakaiannya, dan kami juga sudah terbiasa menggunakan minyak tanah dan kayu untuk memasak, ungkapnya. Bahkan terlihat warga sangat antusias dengan adanya penjualan minyak tanah tersebut dengan harga yang murah. (zam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar