Selasa, 09 Agustus 2011

Perlu Dibangun Pusat Informasi Pariwisata di KLU

Lombok Utara - Ketua Majlis Ulama Indonesia Kabupaten Lombok Utara (MUI-KLU) KH. Abdul Karim meminta kepada pemerintah, perlunya dibangun pusat informasi pariwisata, karena mengingat pariwisata di Dayan Gunung sebagai aicon NTB dan penghasilan terbesar di KLU.

Penegasan tersebut disampaikan ketika memberi tauziyah didepan tim V safari Ramadhan KLU di masjid Ikhtiarul Muslimin Dusun Lokok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan, (8/8/11). Menurutnya, pemerintah kita seringkali berbicara masalah pariwisata, tanpa pernah kita pikirkan dampak yang ditimbulkan dari keberadaan pariwisata itu sendiri.

“Lihat saja misalnya di Gili Terawangan, yang bila kita mau mendarat di Gili tersebut laksana kita berada di Swedia atau di tempat pariwisata terkenal lainnya di luar negeri. Dan untuk mengurangi dampak dari pariwisata ini, perlu adanya semacam pusat informasi yang memberikan gambaran tentang Islam, sehingga turis asing yang berkunjung bisa mendapat ilmu bagaimana hidup secara Islami, sehingga mereka tidak menilai bahwa Islam itu sebagai teroris”, tegas H. Abdul Karim yang juga pimpinan Ponpes Nurul Bayan Telaga Bagek ini.

Menyoroti tentang program pemerintah untuk kembali kepada khittah pendidikan, kiyai yang cukup energik ini mengajak kepada pemerintah untuk memulainya dengan cara yang paling sederhana, seperti mencetak buku tulis dengan logo Lombok Utara bagi para pelajar.

“Bintang filem atau Upin dan Ipin yang ada disampul buku anak-anak sekolah bisa diganti dengan gambar-gambar yang bermamfaat bagi para pelajar kita, seperti menampilkan logo atau hasil pembangunan yang dilakukan pemerintah di KLU. Dan ini jauh lebih bermamfaat bila dibandingkan dengan sampul bergambar artis”, jelasnya.

Selain itu, lanjut KH. Abdul Karim, dirinya mengaku terkejut setelah mendengar adanya sebagian anak-anak yang melakukan lomba lari dengan taruhan didepan kantor camat Bayan. “Saya sangat terkejut mendengar masih adanya anak-anak yang melakukan lomba lari dengan taruhan di bulan suci ramadhan. Ini artinya para generasi penerus kita perlu dibuatkan tempat khusus seperti gelanggang olah raga untuk mengasah keterampilannya. Kalau masalah lomba larinya bukan menjadi persoalan, tapi taruhannya itu yang perlu kita antisipasi bersama”, pintanya.

Menanggapi hal tersebut, tim V safari Ramadhan yang diketuai Kepala Badan Pembangunan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMD PPLKB) KLU, Drs. H. Jayadi, N menyambut baik usulan ketua MUI KLU dan berjanji akan segera menyampaikan ke Dinas Pariwisata.

“Usulan tersebut cukup positif dan kita akan tindak lanjuti serta sampaikan kepada Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informatika (Dishubparkominfo) KLU. Demikian juga dengan program pendidikan yang kembali kepada khittohnya kita akan segera sampaikan ke bupati KLU”, kata Jayadi berjanji.(Ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar