Kamis, 21 Juli 2011

Pelaku Seni KLU Merasa Tak Dihargai

Lombok Utara, - Sejumlah pelaku seni dan seniman Lombok Utara yang saat ini menjadi Duta Nusa Tenggara Barat umumnya dan Lombok Utara khsusunya, merasa tidak dihargai sedikit pun oleh pemerintah dan dinas terkait.

Pasalnya rombongan kesenian yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta yang akan mempertunjukan beberapa kesenian tradisional untuk membawa nama harum Lombok Utara dan Pemerintah Povinsi NTB, mengeluhkan perhatian dari pihak pemerintah yang sangat minim dan dirasakan tidak sesuai dengan tugas yang diembannya sebagai perwakilan daerah.

Dening, salah satu pelatih kesenian yang juga peserta, pada wartawan Senin (21/7) melalui saluran telpon menyatakan, para pelatih kesenian harus rela menggunakan uang pribadi untuk membeli tiket pesawat ke Jakarta dengan alasan kesehatan dan menjaga stamina. “Saya tidak mau sakit dan stamina tidak fit sehingga nantinya tidak dapat pentas, “tuturnya.

Seharusnya para pejabat yang menggunakan bus bukan penari dan seniman lainnya yang sebagai pemeran utama kegiatan tersebut, ini malah terbalik penarinya yang menggunakan bus, pejabat yang menggunakan pesawat, bagaimna kalau ada yang sakait dan tidak bisa mentas, “ungkpanya dengan nada tanya.

Hal senada juga dikeluhkan Dinde Pratiwi, kenapa pemerintah menghargai seni dengan cara seperti ini, kita latihan dan persiapan lebih dari tiga bulan namun perhatian pemerintah sangat minim dan tidak sebading dengan apa yang kita lakukan. “ Uang sakunya juga gak seberapa kok, “ungkapnya dengan nada kesal. (adam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar