Lombok Timur - Madrasah Ibtidaiyah Maraqitta’limat (MI-MT) Desa Obel-Obel Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur, yang dibuka pada tahun ajaran baru 2011 ini, sudah menerima siswa baru sebanyak 28 orang.
Demikian dikatakan Kepala MI-MT Obel-Obel, Drs. Imtinan, ketika ditemui Suarakomunitas (18/7/11) diruang kerjanya. Menurutnya pendirian MI- MT ini dilatarbelakangi oleh masih minimnya sarana peendidikan. “Memang ada SD di Obel-Obel, tapi hanya menerima siswa yang sudah bersekolah di Taman Kanak-Kanak (TK), sementara banyak anak yang sudah menginjak usia sekolah tidak bisa masuk SD karena tidak tamat TK”, katanya.
Selain itu para orang tua juga mengaku bahwa mereka tidak mampu membeli pakaian seragam sekolah yang dibebankan oleh SD setempat. Dan untuk menampung mereka, yayasan Maraqitta’limat yang juga bergerak dibidang pendidikan mendirikan MI-MT tanpa dipungut biaya, bahkan semua pakaian seragamnya digratiskan.
Selain itu, lanjut Imtinan, bahwa jarak tempuh dari sekolah yang ada cukup jauh atau kurang lebih dua kilometer, sehingga untuk mengatasi hal tersebut yang sekaligus sebagai alternatif dan pilihan bagi para orang tua yang kurang mampu, yayasan ini mendirikan sebuah MI-MT.
“Kendati sudah memiliki 28 siswa, namun MI-MT ini masih banyak memiliki kekurangan baik sarana maupun prasarana, seperti kurangnya meubilaer, buku pelajaran, dan termasuk tenaga pendidik yang berjumlah 8 orang semuanya tenaga honorer. (Ari)
Demikian dikatakan Kepala MI-MT Obel-Obel, Drs. Imtinan, ketika ditemui Suarakomunitas (18/7/11) diruang kerjanya. Menurutnya pendirian MI- MT ini dilatarbelakangi oleh masih minimnya sarana peendidikan. “Memang ada SD di Obel-Obel, tapi hanya menerima siswa yang sudah bersekolah di Taman Kanak-Kanak (TK), sementara banyak anak yang sudah menginjak usia sekolah tidak bisa masuk SD karena tidak tamat TK”, katanya.
Selain itu para orang tua juga mengaku bahwa mereka tidak mampu membeli pakaian seragam sekolah yang dibebankan oleh SD setempat. Dan untuk menampung mereka, yayasan Maraqitta’limat yang juga bergerak dibidang pendidikan mendirikan MI-MT tanpa dipungut biaya, bahkan semua pakaian seragamnya digratiskan.
Selain itu, lanjut Imtinan, bahwa jarak tempuh dari sekolah yang ada cukup jauh atau kurang lebih dua kilometer, sehingga untuk mengatasi hal tersebut yang sekaligus sebagai alternatif dan pilihan bagi para orang tua yang kurang mampu, yayasan ini mendirikan sebuah MI-MT.
“Kendati sudah memiliki 28 siswa, namun MI-MT ini masih banyak memiliki kekurangan baik sarana maupun prasarana, seperti kurangnya meubilaer, buku pelajaran, dan termasuk tenaga pendidik yang berjumlah 8 orang semuanya tenaga honorer. (Ari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar