Rabu, 28 Juli 2010

Jalan Rusak, Harga Hasil Perkebunan Menurun

Lombok Utara - Pawang Tenun, merupakan salah satu nama kampung yang terletak di Dusun Batu Jingkiran Desa Akar-Akar Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, dan memiliki berbagai hasil unggulan seperti kakao, panili, kopi, pisang dan hasil lainnya.

Untuk menuju kampung Pawang Tenun kita dapat melalui jalan dari pertigaan Dusun Embar-Embar Desa Akar-Akar atau dari pertigaan depan kantor Desa Sukadana kearah selatan, yang jaraknya sekitar 10 km dari jalan raya.

Kampung yang indah dan menawan, hijau ranau dengan pepohonan kakao, kopi dan pisang ditambah dengan rindangnya pohon kayu di hutan yang terletak di kaki Rinjani, membuat betah setiap pengunjung. Bila memandang ke selatan, tampak Gunung Rinjani biru kehijauan. Di tempat inilah dijadikan sebagai pusat perkebuanan petani di Desa Akar-Akar.

Hanya saja bila anda ke kampung yang berpenduduk sekitar 203 kepala keluarga ini, perlu hati-hati, karena jalannya disamping bebatuan karena belum tersentuh aspal, juga banyak tikungan dan tanjakan, yang bila musim hujan tentu jalannya akan menjadi licin.

Raden Mas’ud, salah seorang tokoh masyarakat setempat mengaku, bahwa jalan yang rusak ini, belum mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga menyebabkan hasil perkebunan petani harganya menurun. “Sebut saja harga kakao dipasaran misalnya, per kg. mencapai 35.000,- rupiah, tapi bila pengusahanya datang langsung ke petani harganya turun drastis yaitu sekitar 15-18 ribu rupiah per kilogram”, jelas Mas’ud.

Alasan para pengusaha, biaya pengangkutannya yang mahal karena prasarana dan sarana transfortasi seperti jalan yang banyak rusak dan berlubang, sehingga tidak bisa menggunakan kendaraan roda empat untuk mengangkut hasil perkebunan petani.

“Luas lahan perkebunan yang sudah menghasilkan, tidak kurang dari 500 ha. Namun jalan inilah yang menjadi kendala, bahkan untuk menghubungkan Dusun Baban Kuta Desa Sukadana dengan kampung Pawang Tenun Desa Akar-Akar, masyarakat harus mengumpulkan dana untuk membangun jembatan”, tutur Raden Suparman.

Hal senada juga diakui oleh Sarianom S.Sos yang hampir setiap hari datang ke Pawang Tenun untuk menjalankan tugasnya sebagai guru honorer SD Filial. Menurutnya, bila jalan ini sudah bagus, maka hasil jual petanipun akan meningkat, karena harga bisa disesuaikan dengan harga pasaran. “Jadi untuk meningkatkan hasil petani, pemerintah perlu membangun infrastruktur jalan yang memadai”, pintanya.

Selain memiliki hasil perkebunan yang melimpah pada setiap musim panen, kampung Pawang Tenun juga, salah satu jalan menuju ke tempat wisata budaya masjid kuno Dusun Semokan Desa Sukadana Kecamatan Bayan. Sekitar satu km dari kampung ini kita akan dapat menemukan sebuah bangunan berusia ratusan tahun yaitu masjid kuno yang terletak ditengah hutan, yang konon dibangun oleh para penyebar Islam di Pulau Lombok.

“Kami berharap kepada pemimpin Lombok Utara terpilih sebagai bupati, untuk memperbaiki jalan ini, demi untuk meningkatkan harga hasil perkebunan petani. Sebab kami yakin, bila jalan ini sudah bagus, tentu kesejahteraan para petanipun akan meningkat, dan kunjungan wisatawan ke obyek wisata budaya juga akan bertambah”, pungkas Raden Mas’ud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar