JAKARTA-Presiden SBY mengajak peserta Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadist untuk mempererat persatuan kaum muslimin, dalam hubungan bilateral yang erat di antara negara-negara di kawasan Asia dan Pasifik.
"Mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai rujukan ajaran Islam yang agung, the great Islamic teaching. Ajaran yang menaburkan kasih sayang, perdamaian, kerukunan, serta pendekatan yang baik (civilized approach)," tutur Presiden di depan peserta Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadist Tingkat ASEAN dan Pasifik, Selasa (28/6) di Istana Negara.
Selain itu, menurut Presiden, melakukan pendekatan yang penuh dengan nilai-nilai peradaban yang luhur. "Mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai rujukan dalam membangun akhlak yang mulia, budi pekerti yang luhur, jiwa yang terang, pikiran yang positif dan sikap yang optimistis dalam menghadapi tantangan peradaban," tuturnya.
Menurut Presiden, kehadiran peserta musabaqah dari berbagai negara menunjukkan bahwa melalui musabaqah ini, dapat menjalin persaudaraan dan persahabatan di antara kaum muslimin, di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
Presiden secara khusus, penghargaan kepada Yang Mulia Sholeh bin Abdul Aziz Alu Syaikh, utusan resmi Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud. "Beberapa tahun yang lalu, Yang Mulia Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud dengan antusias merespon usulan saya, beserta para tokoh muslim dari Indonesia, untuk menyelengggarakan Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadist Tingkat ASEAN dan Pasifik. Alhamdulillah, sejak tahun 2008, kegiatan ini dapat terselenggara hingga yang ke empat kalinya pada tahun ini," katanya.
"Saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus, atas kehadiran Imam Besar Masjidil Haram pada acara ini. Kehadiran Imam Besar Masjidil Haram menambah khidmat dan suksesnya kegiatan musabaqah hafalan Al-Qur’an dan hadist tahun ini," ujarnya.
Redaktur: Krisman Purwoko/Repulika
"Mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai rujukan ajaran Islam yang agung, the great Islamic teaching. Ajaran yang menaburkan kasih sayang, perdamaian, kerukunan, serta pendekatan yang baik (civilized approach)," tutur Presiden di depan peserta Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadist Tingkat ASEAN dan Pasifik, Selasa (28/6) di Istana Negara.
Selain itu, menurut Presiden, melakukan pendekatan yang penuh dengan nilai-nilai peradaban yang luhur. "Mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai rujukan dalam membangun akhlak yang mulia, budi pekerti yang luhur, jiwa yang terang, pikiran yang positif dan sikap yang optimistis dalam menghadapi tantangan peradaban," tuturnya.
Menurut Presiden, kehadiran peserta musabaqah dari berbagai negara menunjukkan bahwa melalui musabaqah ini, dapat menjalin persaudaraan dan persahabatan di antara kaum muslimin, di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik.
Presiden secara khusus, penghargaan kepada Yang Mulia Sholeh bin Abdul Aziz Alu Syaikh, utusan resmi Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud. "Beberapa tahun yang lalu, Yang Mulia Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud dengan antusias merespon usulan saya, beserta para tokoh muslim dari Indonesia, untuk menyelengggarakan Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadist Tingkat ASEAN dan Pasifik. Alhamdulillah, sejak tahun 2008, kegiatan ini dapat terselenggara hingga yang ke empat kalinya pada tahun ini," katanya.
"Saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus, atas kehadiran Imam Besar Masjidil Haram pada acara ini. Kehadiran Imam Besar Masjidil Haram menambah khidmat dan suksesnya kegiatan musabaqah hafalan Al-Qur’an dan hadist tahun ini," ujarnya.
Redaktur: Krisman Purwoko/Repulika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar