HomeLombok Utara - Lomba Perlindungan Mata Air (Permata) tingkat provinsi NTB, yang digelar bulan April 2011 lalu, Kabupaten Lombok Utara yang diwakili Desa Bayan Kecamatan Bayan, yang menampilkan hutan adat Mandala berhasil meraih juara I dan akan mewakili NTB pada lomba Permata tingkat Nasional.
Hal tersebut dikemukakan, Kaur pemerintahan Desa Bayan, R. Madikusuma, ketika ditemui di ruang kerjanya (24/6/11). Menurutnya, pada lomba permata yang dinilai adalah administrasi, awiq-aqiq hutan adat, kelestarian sumber mata air dan Peraturan Desa (Perdes).
“Keberadaan hutan adat sebagai sumber mata air ini sudah kita Perdeskan dan awiq-awiq adatnya cukup kuat. Hanya saja untuk mengamankan keberadaan hutan ini tinggal kita memagarnya dengan kawat berduri, dan tentu ini butuh bantuan pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi”, kata Madikusuma.
Menyoroti persiapannya untuk mengikuti lomba Permata tingkat nasional, Madikusuma menjelaskan, bahwa segala sesuatunya sedang dipersiapkan, sehingga pemerintah desa telah membentuk semodel panitia kecil untuk melengkapi semua kekurangan yang ada termasuk dibidang administrasi.
“Waktunya memang belum ditentukan kapan lomba Permata tingkat nasional akan dilakukan. Namun yang jelas kita akan mewakili provinsi untuk lomba Permata, dan sekarang ini kita lagi melakukan beberagai pembenahan khususnya dibidang administrasi”, jelasnya.
Hutan adat Mandala yang memiliki luas sekitar 10 ha tersebut, memiliki beberapa sumber mata air. Dan airnya selain dimamfaatkan untuk irigasi pertanian, juga digunakan oleh PDAM Giri Menang untuk menyalurkan air bersih ke ratusan warga di Kecamatan Bayan.(Ari)
Hal tersebut dikemukakan, Kaur pemerintahan Desa Bayan, R. Madikusuma, ketika ditemui di ruang kerjanya (24/6/11). Menurutnya, pada lomba permata yang dinilai adalah administrasi, awiq-aqiq hutan adat, kelestarian sumber mata air dan Peraturan Desa (Perdes).
“Keberadaan hutan adat sebagai sumber mata air ini sudah kita Perdeskan dan awiq-awiq adatnya cukup kuat. Hanya saja untuk mengamankan keberadaan hutan ini tinggal kita memagarnya dengan kawat berduri, dan tentu ini butuh bantuan pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi”, kata Madikusuma.
Menyoroti persiapannya untuk mengikuti lomba Permata tingkat nasional, Madikusuma menjelaskan, bahwa segala sesuatunya sedang dipersiapkan, sehingga pemerintah desa telah membentuk semodel panitia kecil untuk melengkapi semua kekurangan yang ada termasuk dibidang administrasi.
“Waktunya memang belum ditentukan kapan lomba Permata tingkat nasional akan dilakukan. Namun yang jelas kita akan mewakili provinsi untuk lomba Permata, dan sekarang ini kita lagi melakukan beberagai pembenahan khususnya dibidang administrasi”, jelasnya.
Hutan adat Mandala yang memiliki luas sekitar 10 ha tersebut, memiliki beberapa sumber mata air. Dan airnya selain dimamfaatkan untuk irigasi pertanian, juga digunakan oleh PDAM Giri Menang untuk menyalurkan air bersih ke ratusan warga di Kecamatan Bayan.(Ari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar