Kamis, 22 Juli 2010

PNPM Generasi Masuki Tahapan Penyusunan Proposal

Lombok Utara - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Generasi Sehat dan Cerdas, Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, sudah memasuki tahapan penyusunan prosal.

Hal tersebut terungkap pada saat Primadona FM melakukan dialog dengan Fasilitator PNPM Generasi Kecamatan Bayan, Nurul Hidayati (21/7) kemarin. Menurutnya, PNPM Generasi telah melakukan berbagai proses tahapan yang dilakukan dari tingkat kecamatan, desa, dusun sampai ke tingkat RT. Dan prose itu dilanjutkan dengan diskusi bersama masyarakat, guna melakukan penggalian gagasan terutama masalah kesehatan dan pendidikan.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pembentukan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) yang membantu memfasilitasi semua tahapan PNPM Generasi di tingkat desa. “Tugas lainnya dari KPMD ini selain mensosialisasikan program di tingkat masyarakat, juga menyusun tim untuk pembentukan Tim Pertimbangan Masyarakat Desa (TPMD)”, jelas Nurul.

Tim yang dibentuk, lanjut Nurul Hidayati, akan bersama-sama melakukan penggalian gagasan, merumuskan kegiatan, dan menentukan skala prioritas yang didanai PNPM Generasi sekaligus menyusun proposal dan melakukan monitoring kegiatan. “Sekarang PNPM Generasi Kecamatan Bayan sudah masuk pada tahap penyusunan proposal dan RAB”, katanya.

Propsal dan RAB ini dilakukan setelah Musyawarah Antar Desa (MAD) dan menentukan alokasi dana yang akan diperoleh masing-masing desa. Sementara program yang akan dilaksanakan adalah yang berkaitan dengan kesehatan dan pendidikan dan semuanya tergantung dari apa yang dibutuhkan oleh desa. Misalnya di bidang kesehatan seperti penyuluhan untuk ibu hamil, pemberian PMT pemulihan bagi bayi yang terkena kasus gizi buruk dan PMT penyuluhan. Selain itu usulan dari desa juga pemberian tunjangan transfortasi bagi keder posyandu dan lain-lain.

“Sementara di bidang pendidikan adalah, pemberian bea siswa bagi anak yang kurang mampu atau anak-anak yang terkendala masalah sekolahnya karena jauh dari tempatnya, dan ini yang akan diutamakan, termasuk tunjangan transfortasi bagi guru honorer. Dan bila dananya mencukupi, bisa juga untuk membangun fisik, dan ini semua tergantung dari skala prioritas yangv sudah diusulkan oleh masing-masing desa”, jelasnya.

Mengkalrifikasi pemberitaan media khususnya di Desa Loloan yang menolak perubahan anggaran PNPM Generasi, menurut Nurul Hidati, pada dasarnya desa Loloan sama juga dengan desa lainnya. Karena pada waktu penentuan alokasi dana digunakan perumusan data jumlah rill ibu hamil, yang seharusnya menggunakan data perkiraan ibu hamil. Maksudnya, untuk memperoleh perkiraan ibu hamil itu dihitung dari jumlah bayi. “Karenanya, kita akan tetap mengacu pada pendataan bulan April 2010 lalu. Dan untuk diketahui bahwa dari hasil perumusan itu antar desa satu dengan desa lainnya juga saling mempengaruhi, dan tidak serta-merta hasil pendataan itu akan berkurang jauh, karena semuanya kita hitung dengan proses yang sama”, tuturnya.

Menyoroti tentang perubahan pendanaan dari Rp. 175 juta menjadi Rp. 264 juta dan berubah lagi menjadi Rp. 170 juta, Nurul Hidayati mengakui, ada kesahalan terutama dalam perumusannya, dan itu sudah disampaikan sehingga perlu dilakukan MAD khusus untuk membahasnya pada tanggal 1 Juli lalu, dengan menghadirikan semua perwakitan di tingkat desa untuk mengklarifikasi hal tersebut. “Kami sudah menggelar MAD khusus, sehingga semuanya sudah mengetahui dana rill yang ada dimasing-masing desa sebagai acuan untuk mempbuat proposal”, tambahnya.

Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Loloan, Lalu Sudarsah mengatakan, akan menerima perubahan anggaran tersebut, dan semua ini kita jadikan pelajaran, karena kita sadar bahwa PNPM Generasi ini adalah program baru yang dikucurkan pemerintah. “Kami menerima perubahan ini, yang penting kita bertanggungjawab bersama seandainya ada yang bertanya baik ke TPK maupun ke FK”, pintanya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Loloan, R. Nyakrasana, ketika ditemui via hp. “Silahkan saja diatur, yang penting kita sama-sama bertangggungjawab, dan FK perlu melakukan sosialisasi di masyarakat Desa Loloan, agar tidak menimbulkan pertanyaan dibelakang hari”, katanya singkat.

Menanggapi hal tersebut, Nurul Hidayati, berjanji, dalam waktu dekat ini akan menjadwalkan pertemuan khusus dengan kepala desa Loloan dan masyarakat, agar kedepan tidak menimbulkan salah presepsi, karena ini semata-mata salah perumusan saja. “Insya Allah dalam waktu dekat ini kita akan jadwalkan pertemuan di desa Loloan untuk menyelesaikan persoalan ini, karena ini semata-mata salah perumusan”, janjinya.

Faslitator PNPM Generasi Kecamatan Bayan mengajak kepada masyarakat untuk menyambut PNPM Generasi, karena sangat bermamfaat untuk masyarakat. “Saya berharap keterlibatan semua unsur masyarakat, karena tanpa ada partisipasi dari masyarakat, tentu akan sulit suatu program itu sukses. Demikian juga dengan pemberitaan media yangmerupakan suatu hal positif, karena media sebagai wahana bagi masyarakat guna melakukan monitoring semua kegiatan program”, pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar