Jumat, 04 Juni 2010

Transparansi, Modal Utama Dalam Pembangunan

Lombok Utara (Primadona) - Transparan atau keterbukaan, merupakan salah satu modal utama dalam menjalankan program pembangunan yang didanai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP).

“Dengan keterbukaan, tentu tidak akan memuculkan kecurigaan di tengah-tengah masyarakat, lebih-lebih pembangunan yang didanai PNPM yang belakangan ini sudah menjadi sorotan publik”, tegas Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) PNPM Desa Loloan Kecamatan Bayan-Lombok Utara, Lalu Sudarsah, ketika ditemui Primadona dirumahnya di Dusun Batu Gerantung (4/6).

Menurut Lalu Sudarsah yang mengaku baru bertugas beberapa bulan sebagai ketua TPK Loloan, bahwa pembangunan yang diprogramkan khususnya di desa Loloan adalah pembangunan lima buah Posyandu yang terletak di lima dusun, yaitu Batu Gerantung, Loloan, Tunjung Biru, dan Telaga Segoar, yang rata-rata bangunannya sudah mencapai 50 persen.

“Dan untuk 40 persennya kami sudah melakukan Laporan Penggunaan Dana (LPD) dengan total dana yang sudah dicairkan sebesar Rp. 67 juta lebih. Selain itu kami juga sudah membagikan kepada masyarakat lembar LPD, untuk dikaji sekaligus untuk mempermudah masyarakat dalam mengawasi hasil pekerjaan yang kami lakukan”, jelasnya.

Ini semua, lanjut Sudarsah sebagai bentuk ketransparanan penggunaan dana PNPM-MP, sehingga tidak timbul masalah dibelakang hari. “Jadi kalau sudah ada pegangan para tokoh masyarakat seperti LPD ini, bila terjadi sesuatu, dia bisa konsultasikan dengan pihak TPK mapun Fasilitator Kecamatan atau FK Bayan”, tegasnya.

Pantauan Primadona di beberapa lokasi pembangunan Posyandu di Desa Loloan, menunjukkan bahwa pembangunan yang berukuran 4X6 meter persegi ini sudah mencapai 50 persen dan mendapat pengawasan dari masyarakat setempat. Demikian juga dengan para pekerjanya diambil dari masyarakat dusun dimana pembangunan posyandu itu dilaksanakan.

Tidak jauh berbada juga dilakukan oleh ketua TPK Desa Bayan, Sabardi, yang juga sama-sama pengerjakan pembangunan Posyandu. Hanya saja bedanya ada salah satu pembangunan yang hingga saat ini belum rampung yaitu Posyandu di Dusun Nangka Rempek Desa Bayan.

Belum rampungnya pembangunan ini disebabkan mobil yang membawa bahan bangunan ke dusun tersebut belum bisa naik, karena mengingat jalannya yang mengalami rusak parah, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. “Jalannya rusak parah pak, sehingga untuk mengangkut bahan ke tempat tersebut kami masih mengalami kesulitan, lebih-lebih beberapa minggu belakangan ini hujan setiap hari turun, bahkan ada satu mobil yang mencoba mengangkut bahan bangunan ke Dusun Nangka Rempek oleng sebelum sampai ke tujuan”, ungkap Sabardi.

“Namun yang pasti, lanjutnya, bila cuaca sudah memungkinkan, kami pasti akan menyelesaikannya dalam waktu dekat ini. Sedangkan ditempat lainnya, sudah rata-rata 40 persen selesai”, pungkasnya. (Ari Primadona)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar