Kamis, 10 Juni 2010

Hari Lingkungan Hidup Se- Dunia di Pusatkan di Lombok Utara

Lombok Utara - Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-duni Provinsi Nusa Tenggara Barat di pusatkan di Kabupaten Lombok Utara, Acara yang berlangsung di Lapangan umum Kecamatan Gangga Kamis (10/6), juga dihadiri Gubreernur NTB HM. Zaenul Majdi MA, Kepala Pusat pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Bali Nusra, Ketua PKK NTB, Penjabat Bupati KLU, Drs. Ridwan Hidayat, Kementrian Lingkngan Hidup RI, Plt. Bupati Lombok Tengah, muspida Provinsi, Muspida Pemkab KLU, muspida Lobar, LSM, serta pihak terkait lainya.

Penjabat Bupati KLU, Drs Ridwan Hidayat dalam pembukaaan sambutannya di awali dengan pembacaan pantun, “ Kelaq Pindang Selemor Rase, Bubur Kacang Bubur Mente, Selamat dating Putre Utame, Tuan Guru Bajang Gubernur NTB.

Momen ini tentu bukan acar serimonial belaka, tetapi melalui peringatan hari lingkungan hidup sedunia yang di pysatkan di KLU diharapakan akan menumbuhkan kesadaran kolektif kita terhadap upaya melestarikan dan memperlakukan lingkungan hidup secara baik dan bijaksana.

Pejabat Bupati KLU Tampak menam pohon
Data tahun 2008 luas kawasan hutan di KLU mencapai 33.364 hektar yang terdiri dari hutan rakyat dan hutan Negara yang berpotensi sebagai taman wisata flora dan fauna, kayu dan non kayu. Disamping itu kawasn hutan memberikan manfaat bagi masyarakat sebagai sumber mata air yang ada di KLU yang saat ini mencapi sekitar 51 titik mata air bersih yang berada di dalam dan luar kawasn hutan, “ jelas Ridwan.


Dengan demikian diharapkan terjadinya singkronisasi hubungan timbal balik antara masyarakat dengan kawasan hutan karena dari 33 desa di KLU terdapat sebanyak 23 desa yang berada disekitar hutan.
Di akhir sambutan Ridwan juga kembali mebacakan pantun sasaq, “ Angkat Dulang Sambel bawang, Piring Jembung Sopoq sempare, Girang Simpang Tuan Guru Bajang, Ngiring Bangun Gumi Daye.


Sementara Gubernur NTB, HM. Zainul Majdi MA dalam sambutannya mengatakan, salah satu tugas penting adalah mengelola yang diberikan oleh tuhan agar bermanfaat bagi kita, namun esensinya adalah meningkatkan komitmen dalam menjaga dan merawat lingkungan hidup yang disandingkan dengan bentuk tanggung jawab.
Bumi bukan hanya kita manfaatkan dengan maksimal saja tapi harus tetap dijaga, jangan sampai kita terlantarkan apalagi mendistruksikan atau pun merubahnya, karena merawat bukan hanya berdemensi keduniaan saja tapi merupakan tanggung jawab kita kepada Tuhan.


KLU adalah salah satu daerah yang diberikan kekayaan keaneka ragaman hayati, baik daratan, lautan hingga udara, kekayaan itu juga harus dijaga dan di rawat, karena ada dua faktor penyebab rusak atau pun sebaliknya ekosistem hayati dan natural recources yakni kontribusi dari prilaku manusia itu sendiri dan perubahan iklim.
Berbicara perubahan iklim sesungguhnya kita juga membicarakan pertumbuhan ekonomi masyarakat, karan di Lombok khususnya sekitar 40 persen pola tanam masyarakat berada pada sektor pertanian yang sekaligus mempengaruhi pola konsumsi masyarakat, “ tandasnya. (Adam Gita Swara) www.suarakomunitas.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar