Selasa, 08 Juni 2010

Djohan, Siap Merajut Perbedaan

Oleh: *)Adam Gita Swara FM Lombok Utara

Meski rapat pleno dan pengumuman resmi pemenang dalam pemilukada KLU oleh KPU belum dilakukan, namun sebagian besar survey dan penghitungan yang dilakukan secara manual oleh beberapa pihak menilai kemenangan itu akan diraih oleh pasangan nomor Urut 2 yakni JONA (Djohan – Najmul).

Hingga berita ini diturunkan prosentase perolehan suara yang direkap Tim Jurnalis Radio Komunitas KLU paket JONA masih menduduki peringkat tertinggi yakni 45 persen, kemudian disusul paket SUBUR 37 persen, Rifa’I – Syarif 11 persen dan Paket JAKA 6 persen.

Lantas apa yang akan dilakukan Djohan dalam menyikapi kemenangan ini? Suara Komunitas Selasa (8/6) kemarin di JONA Centre mengatakan, Insya Allah kalau paket JONA ditakdirkan terpilih dalam pemilukada KLU hal utama dan harus dilakukan adalah merajut segala perbedaan di setiap lini masyarakat KLU secara utuh dan membangun komunikasi secara intens baik itu dengan semua tokoh, pejabat maupun lapisan masyarakat,“ katanya.

Tapi perlu kita garis bawahi, proses pilkada masih belum final, kita masih harus menunggu keputusan dari KPU selaku konstitusi penyelenggara pilkada KLU, semua tahapan dan proses yang akan dilakukan penyelenggara harus kita taati dan jalani, “ jelasnya.

Selain itu hal penting yang harus difikirkan sejak dini soal keberadaan KLU sebagai kabupaten baru banyak proses pembangunan yang harus dibenahi termasuk persoalan infrastruktur perkantoran dan jalan yang hingga saat ini masih menjadi kendala. Selain itu kita akan sesegera mungkin menyusun rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang tetap mengacu pada visi-misi yang sudah tertuang sebelumnya.

Semua proses pembanguan di KLU serta visi-misi yang sudah tersusun itu akan dapat kita capai dan laksanakan jika kita bersatu secara utuh, dalam proses pilkada tidak ada istilah menang dan kalah, semua kandidat adalah bagian masyarakat KLU, jadi komunikasi dan kebersamaan harus tetap terbangun dalam membangun KLU. Suasana kekeluargaan dan kekerabatan adalah modal utama, tapi kalau sebelumnya ada suhu politik yang meningkat itu adalah hal yang sudah biasa,“ katanya.

Disinggung tentang PNS maupun Penjabat KLU yang sebelumnya tidak memberikan dukungan? Sejak awal kita pernah katakan silahkan memberikan dukungan pada siapa pun saja asalkan jangan membuat kelompok-kelompok di tengah birokrasi pemerintahaan.

Apa sikap yang akan diberikan terhadap PNS tersebut? Selama mereka memiliki potensi susuai dengan bidang yang ada tentu akan tetap kita pakai, karena semua masyarakat KLU memiliki sumbangsih untuk membangun Dayan Gunung, jadi silahkan bekerja dengan tenang,“ tambah Djohan bijak. (*) (www.suarakomunitas.net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar