Kamis, 07 Januari 2010

SPP Ujung Tombak Program Kedepan

Bayan-KLU / Primadona Lombok: Simpan Pinjam untuk Perempuan (SPP) merupakan salah satu ujung tombak Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) kedepan, karena hanya dana ini yang tertinggal di tingkat masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Fasilitator PNPM Kecamatan Bayan, Mahlil Spd pada Primadona Lombok (5/1) di ruang kerjanya kemarin. Menurutnya dana SPP untuk kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, masih tetap berpatokan 25 persen dari jumlah dana PNPM Rp. 3 miliar atau sekitar Rp. 750. juta.

“Dari jumlah dana SPP tersebut pada tahun 2009 lalu, yang terserap ke kelompok hanya Rp. 285 juta, sementara sisanya mau tidak mau kita alokasikan ke pembangunan sarana dan prasarana, padahal SPP inilah sebenarnya yang menjadi ujung tombak program ini kedepan”, katanya.

Kegiatan SPP pada tahun 2009, lanjut mahlil semua kelompok yang mengusulkan sudah terdanai, sehingga pada tahun 2010 ini, melalui Musyawarah Khusus Perempuan (MKP) berbagai usulan bermunculan yang nantinya akan dibawa ke Musyawarah Antar Desa (MAD). “Setelah MKP, bahkan dana sebesar 750 juta ini tidak cukup karena banyaknya usulan simpan pinjam dari masyarakat. Dan kami informasikan bahwa bagi kelompok-kelompok yang mungkin ragu tidak terdanai melalui Bantuan Langsung Masyarakat (BLM), kita akan danai lewat simpan pinjam perguliran, artinya semua usulan simpan pinjam itu akan bisa terdanai”, jelas Mahlil.

Dan kelompok perguliran ini pendanaannya akan bersamaan dapat dengan kelompok BLM, karena setiap bulan hampir 200 juta tersetorkan dari kelompok-kelompok peminjam. “Untuk bulan Desember kemarin kurang sedikit Rp 200 juta yang diterima setoran dari kelompok. Kurangnya setoran ini, karena untuk pinjaman BLM bulan ini (Januari-red) baru tersetor bulan depan karena realisasinya bulan Desember”, katanya.

Untuk tahun 2010 ini rata-rata yang mengusulkan satu dusun satu kelompok. Dan mungkin tahun lalu itu mereka ragu-apakah mereka dapat atau tidaknya sehingga sekarang ini mereka sudah dapat kejelasan dari kelompok-kelompok yang sudah terealisasi. “Jadi kalaupun banyak kelompok yang masuk 2010 ini dan angka Rp 750 juta itu tidak tercukupi, maka kelompok itu akan dapat pinjaman dari kelompok perguliran melalui angsuran bulanan”, pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar