Sabtu, 05 Desember 2009

Maraqitta’limat Kembangkan Pendidikan SDM

KARANG BAJO-KLU: Yayasan Maraqitta'limat diharapkan kedepan dapat menjadi bagian ujung tombak dalam pengembangan pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM).

Harapan tersebut dikemukakan Pimpinan Pusat Yayasan Maraqitta’limat, Drs. TGH. Hazmi Hamzar pada PRIMADONA LOMBOK (5/11) seusai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Tsanawiyah Maraqitta’limat (MTs-MT) di Dusun Lekok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Menurutnya Maraqit kedepan tentu tidak hanya akan mengelola Madrasah saja, tetapi juga sekolah-sekolah umum yang memang sangat diperlukan untuk kebutuhan masa depan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Di KLU, para pengurus Maraqit mulai dari sekarang harus memikirkan dan mendata SMK apa yang perlu didirikan. “Kalau di Lombok Timur misalnya, ada masalah kekurangan pertukangan maka didirikanlah SMK pertukangan. Jika ada kekurangan tenaga pertanian bikin SMK pertanian sehingga out put dari sekolah kita ini tidak menjadi pengangguran dan tidak semata-mata mengharapkan menjadi pegawai negeri”, kata TGH. Hazmi yang juga anggota DPRD NTB dari praksi PPP, seraya menambahkan, sekarang ini saya konsen untuk memikirkan bagaimana caranya untuk peningkatan SDM ini.

Selain itu, lanjut H. Hazmi, di yayasan Maraqitta’limat sudah memiliki Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) di Lombok Timur, dan Insya Allah pada tahun 2010 mendatang yayasan akan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syari’ah (STIES) yang rencanannya akan dibangun di Lombok Utara.

Ketika ditanya mengapa harus STIKES tidak yang lainnya? Hal ini didirikan karena masih kurangnya sarjana ekonomi Syari’ah, sementara Bank-Bank Syari’ah sudah banyak yang buka. “Sekarang bank-bank syari’ah sudah banyak yang buka, tetapi sarjana syari’ah yang memang jurusan khusus ekonomi syari’ah masih kurang, sehingga kita persiapkan itu”, jelasnya.

“Ketika SDM kita sudah siap, silahkan bank-bank syari’ah buka dan menarik tenaga-tenaga yang berkomponten dari yayasan Maraqit, kita tidak akan menolak karena sarjana kita sudah siap untuk bekerja. Karena saya melihat sekarang ini masih banyak bank yang namanya syari'ah tetapi pegawainya memakai sarjana-sarjana ekonomi konfensional dan tidak pas orangnya”, sambungnya.

Dia mengharapkan, jika labelnya bank syari’ah, tentu tenaga (pegawainya) juga harus orang-orang sarjana ekonomi syari’ah. “Dan sekarang ini pendirian STIES ijinnya sudah mulai dalam proses sehingga tahun 2010 mendatang kita sudah mulai menerima mahasiswa dan Insya Allah ijinnyapun akan keluar”, tuturnya.

Sementara salah seorang guru MTs, yang enggan dikorankan namanya mengatakan, bahwa pembangunan dua lokal gedung MTs-MT Lekok Aur dananya murni dari swadaya masyarakat. “Dan Insya Allah dalam beberapa bulan kedepan gedungnya sudah bisa selesai”, katanya.

Untuk itu pengurus Yayasan Maraqit mengharapkan kepada semua jama’ah untuk terus saling bahu membahu menyelesaikan pembangunan gedung ini, mengingat jumlah siswanya terus bertambah dan untuk saat ini jumlah siswa MTs-MT sebanyak 32 orang dengan 16 tenaga pendidik.

KARANG BAJO-KLU: Yayasan Maraqitta'limat diharapkan kedepan dapat menjadi bagian ujung tombak dalam pengembangan pendidikan Sumber Daya Manusia (SDM).

Harapan tersebut dikemukakan Pimpinan Pusat Yayasan Maraqitta’limat, Drs. TGH. Hazmi Hamzar pada SUARA KOMUNITAS (5/11) seusai melakukan peletakan batu pertama pembangunan Madrasah Tsanawiyah Maraqitta’limat (MTs-MT) di Dusun Lekok Aur Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara. Menurutnya Maraqit kedepan tentu tidak hanya akan mengelola Madrasah saja, tetapi juga sekolah-sekolah umum yang memang sangat diperlukan untuk kebutuhan masa depan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Di KLU, para pengurus Maraqit mulai dari sekarang harus memikirkan dan mendata SMK apa yang perlu didirikan. “Kalau di Lombok Timur misalnya, ada masalah kekurangan pertukangan maka didirikanlah SMK pertukangan. Jika ada kekurangan tenaga pertanian bikin SMK pertanian sehingga out put dari sekolah kita ini tidak menjadi pengangguran dan tidak semata-mata mengharapkan menjadi pegawai negeri”, kata TGH. Hazmi yang juga anggota DPRD NTB dari praksi PPP, seraya menambahkan, sekarang ini saya konsen untuk memikirkan bagaimana caranya untuk peningkatan SDM ini.

Selain itu, lanjut H. Hazmi, di yayasan Maraqitta’limat sudah memiliki Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) di Lombok Timur, dan Insya Allah pada tahun 2010 mendatang yayasan akan mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syari’ah (STIES) yang rencanannya akan dibangun di Lombok Utara.

Ketika ditanya mengapa harus STIKES tidak yang lainnya? Hal ini didirikan karena masih kurangnya sarjana ekonomi Syari’ah, sementara Bank-Bank Syari’ah sudah banyak yang buka. “Sekarang bank-bank syari’ah sudah banyak yang buka, tetapi sarjana syari’ah yang memang jurusan khusus ekonomi syari’ah masih kurang, sehingga kita persiapkan itu”, jelasnya.

“Ketika SDM kita sudah siap, silahkan bank-bank syari’ah buka dan menarik tenaga-tenaga yang berkomponten dari yayasan Maraqit, kita tidak akan menolak karena sarjana kita sudah siap untuk bekerja. Karena saya melihat sekarang ini masih banyak bank yang namanya syari'ah tetapi pegawainya memakai sarjana-sarjana ekonomi konfensional dan tidak pas orangnya”, sambungnya.

Dia mengharapkan, jika labelnya bank syari’ah, tentu tenaga (pegawainya) juga harus orang-orang sarjana ekonomi syari’ah. “Dan sekarang ini pendirian STIES ijinnya sudah mulai dalam proses sehingga tahun 2010 mendatang kita sudah mulai menerima mahasiswa dan Insya Allah ijinnyapun akan keluar”, tuturnya.

Sementara salah seorang guru MTs, yang enggan dikorankan namanya mengatakan, bahwa pembangunan dua lokal gedung MTs-MT Lekok Aur dananya murni dari swadaya masyarakat. “Dan Insya Allah dalam beberapa bulan kedepan gedungnya sudah bisa selesai”, katanya.

Untuk itu pengurus Yayasan Maraqit mengharapkan kepada semua jama’ah untuk terus saling bahu membahu menyelesaikan pembangunan gedung ini, mengingat jumlah siswanya terus bertambah dan untuk saat ini jumlah siswa MTs-MT sebanyak 32 orang dengan 16 tenaga pendidik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar