Selasa, 02 September 2014

SMK NW Kekurangan RKB, Siswa Terpaksa Belajar di Teras

Lombok Utara - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Peternakan dan Kelautan Al-Bayan NW  Desa Anyar Kecamatan Bayan yang berdiri sejak dua tahun lalu, hingga kini maih kekurangan tiga Ruang Kelas Belajar (RKB), sehingga sebagian siswa terpaksa belajar di teras sekolah.
Hal tersebut dikemukakan Kepala SMK Al-Bayan NW Anyar, Muhajir, S.Pdi MPD didepan ketua Pengurus Daeran NW Lombok Utara, H. Najmul Akhyar dan anggota DPRD KLU, Nasrudin, Shi yang berkunjung ke SMK NW,  30/8.
Sekolah yang dibangun berdekatan dengan kampung Labuhan Carik tersebut hanya memiliki 3 RKB, sehingga tidak mampu menampung 130 siswa. “Kita hanya memiliki 3 RKB, sementara siswa yang belajar 130 dengan jumlah tenaga pendidik 30 orang. Akibatnya terpaksa siswa belajar di emperan sekolah”, ungkapnya.
Selain kekurangan RKB, juga sekolah tersebut belum memiliki kantor guru. “Kita berkantor di Sambik Elen (berugaq elen). Dan sebenarnya kita mau membangun RKB darurat, namun karena tidak ada biaya terpaksa diurungkan, sebab biaya yang dibutuhkan sekitar Rp. 10 juta”, cetus Muhajir.
Kendati serba kekurangan, lanjut Muhajir tidak lantas mengurangi semangat para siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Bahkan dengan kekurangan tersebut, para siswa dan guru tambah bersemangat untuk belajar-mengajar, agar para anak didik meraih prestasi yang baik serta mampu bersaing dengan sekolah lainnya.
Ketua PD NW Lombok Utara, H. Najmul Akhyar mengaku, kekurangan RKB itu  sudah menjadi pemikiran pengurus daerah. Dan yang paling penting saat ini adalah semangat belajar. “Dengan keterbatasan itu justru harus lebih bersemangat untuk berjuang meraih prestasi. Kalau fasilitas sekolah lengkap kemudian siswanya berprestasi itu sudah biasa terjadi. Tapi bila fasilitasnya kurang, kemudian siswanya berprestasi itulah yang sangat luar biasa”, kata H. Najmul Akhyar yang juga Wabup KLU didepan ratusan siswa SMK Al-Bayan NW.
Najmul juga menegaskan, hari ini anda semua menjadi siswa, tapi 5-10 tahun kedepan bisa jadi siswa SMK ini menjadi pemimpin. “Saya juga bangga melihat semangat para guru yang rata-rata honorer ini yang dengan ihlas mendidk para siswa. Dan tidak mustahil, para siswa yang dididik sekarang ini kedepan bisa menjadi bupati KLU”, tegasnya yang disambut tepuk tangan siswa.
Untu memberikan semangat belajar bagi siswa, H. Najmul Ahyar  juga menceritakan bagaimana dirinya menuntut ilmu ketika mondok di Pancor Lombok Timur, dimana saat itu belum memiliki sepeda motor sehingga harus berjalan kaki dari pondok ke sekolah sampai 3 km. “Saat saya sekolah dan menjadi mahasiswa di Pancor, setiap hari harus berjalan kaki sampai 3 km, dan saya sendiri tidak pernah membayangkan kalau sekarang bisa jadi wakil bupati”, selorohnya.
Ia mengharapkan kepada para siswa dan guru, ditengah terbatasnya fasilitas pendidikan ini, jangan sampai patah semangat. Teruslah berjuang demi meraih cita-cita masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar