Kamis, 31 Mei 2012

Pembangunan Lebih Utama Dari Studi Banding

Lombok Utara - Adanya rencana studi banding kepala desa dan ketua PKK se Kabupaten Lombok Utara (KLU)  dengan biaya menggunakan Alokasi Dana Desa sebesar Rp. 14,4 juta dinilai hanya menghambur-hamburkan anggaran, karena pembangunan desa itu jauh lebih penting dari studi banding.

Penilaian tersebut diungkapkan oleh salah seorang tokoh muda KLU, Adam Restu, ketika dihubungi via hp, 31`/5  kamis sore.

Menurut Adam, kepala desa se KLU sudah beberapa kali melakukan studi banding ke luar daerah, namun hingga saat ini belum tampak hasilnya di masyarakat, bahkan terkesan hanya menghabiskan anggaran desa saja.

Dengan adanya rencana studi banding pada tahun 2012 ini dengan menggunakan dana ADD hingga puluhan juta rupiah, perlu dipertimbangkan kembali oleh pemerintah yang dalam hal ini BPMD KLU. “Lebih baik anggaran studi banding itu digunakan untuk membangun desa, karena itu jauh lebih bermamfaat bagi masyarakat bila dibandingkan dengan studi banding yang tidak jelas hasilnya dan hanya dinikmati oleh segelintir orang”, tegasnya.

Kepala Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan, M. Katur juga menyarankan kepada pemerintah kabupaten untuk mempertimbangkan kembali menggunakan anggaran ADD untuk studi banding. “Saya rasa hasil studi banding yang kita lakukan beberapa kali keluar daerah belum mampu kita terapkan ditingkat masyarakat, karena karakter masyarakat kita tentu berbeda dengan karakter masyarakat ditempat kita studi banding”, kata Katur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar