Senin, 02 Januari 2012

Warga Pekatan Blokir Jalan, Pemda Didesak Lakukan Pengaspalan

LOMBOK UTARA - Hari pertama masuk kerja setelah libur tahun baru 2012, pemerintah daerah Lombok Utara mendapat kado tahun baru dari masyarakat, berupa pemblokiran jalan.

Puluhan warga dusun Pekatan, desa Jenggala Kecamatan tanjung senin 02/01 pagi, melakukan aksi pemblokiran jalan dijalur penghubung desa tepatnya disekitar kilometer 7 ruas jalan menuju ibukota kecamatan Tanjung, dengan memasang puluhan batang pisang dan tumpukan batu yang nyaris menutupi badan jalan sekitar.

Aksi pemblokiran jalan itu sempat membuat macet lalu lintas selama dua jam lebih, sebelum dibuka kembali oleh warga setelah petugas dinas PU Tamben dan pihak kepolisian sektor Tanjung datang.

Aksi pemblokiran jalan itu dilakukan warga akibat kekecewaan mereka dengan kondisi jalan yang berlubang dan licin disepanjang jalur itu. Padahal menurut mereka akses penghubung antar desa dan jalur distribusi utama hasil bumi dan perekonomian masyarakat sepanjang 2,5 kilometer itu dinilai sangat penting untuk diperbaiki dan harus diaspal.

Hendrianto, koordinator warga aksi pemblokiran jalan kepada  mengatakan, tindakan warga itu dipicu oleh buruknya kondisi jalan setempat yang sekian lama rusak, sehingga sangat rentan menimbulkan kecelakaan bagi masyarakat.

Menurut Hendrianto, akibat buruknya kondisi jalan yang berlubang dan sering tergenang air, warga terhalang dalam mendistribusikan hasil bumi dan produksi pertanian. “Karenanya kami  menuntut agar jalan sepanjang dua kilometer diwilayah tersebut tahun ini diaspal hingga tuntas, guna memperlancar akses ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu sekretaris dinas PU Tamben, Agus Tiesno,S.Sos yang langsung meninjau aksi pemblokiran jalan Pekatan itu mengatakan, aksi pemblokiran jalan itu tidak semestinya dilakukan warga, sebab jalan tersebut tahun 2012 ini sudah dianggarkan untuk diaspal sepanjang satu kilometer sesuai dengan kemampuan daerah, dan akan dilanjutkan secara bertahap ditahun depan.

“Soal perbaikan dan pengaspalan jalan Pekatan, teknisnya nanti, kita akan berkoordinasi dengan masyarakat untuk menentukan dimana titik-titik yang perlu diprioritaskan diaspal,” ungkap Agus Tiesno.

Mengapa kita menganggarkan pengaspalan hanya satu kilometer untuk ruas Jembatan Beli-Pekatan.? Karena diwilayah lombok utara  kondisi jalan sama kondisinya yang belum diaspal dan masih buruk, dimana tentu membutuhkan aspek pemerataan.

Ia berharap agar masyarakat bersabar dan memahami kemampuan pemerintah termasuk agar tidak melakukan aksi anarkis. “jika ada permasalahan mengenai jalan dan fasilitas public, tolonglah agar masyarakat berkomunikasi dengan baik sebagaimana budaya kita, untuk mencari penyelesaian dan solusi bersama,” harapnya.

Setelah mendapat jaminan perbaikan jalan dari sekretaris PU Tamben, Warga akhirnya membuka blokir jalan tersebut dan membubarkan diri dengan tertib dan jalur tersebut kembali normal. (buce)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar