Rabu, 30 November 2011

Sekolah Melalui Jalan Setapak

Lombok Utara - Curam dan mengerikan. Itulah kesan pertama Pewarta Warga ketika mengunjungi sebuah Sekolah Dasar yang terletak di Lendang Cempaka, Desa Senaru Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.

Maklum, jalan menuju sekolah dasar yang jauh dari pusat kota kecamatan Bayan ini, disamping curam dan berlobang juga harus melalui jalan setapak, yang bila  tidak berhati-hati akan berdampak patal bagi setiap pengendara sepeda motor.

Sesampai di dusun Bon Gontor yang dikelilingi dengan perkebunan rakyat dan lahan pertanian warga, Pewarta Warga disambut oleh Kepala Dusun yang cukup ramah dan sederhana. Dialah bernama Sekarnawadi S.Pd, salah seorang kepala dusun termuda di Desa Senaru.

“Kalau listrik dan air bersih, di dusun Bon Gontor sudah masuk, tinggal jalannya saja yang belum diaspal oleh pemerintah, bahkan harus melalui jalan setapak”, kata Sekarnawadi yang juga guru SMPN 1 Bayan ini.

Dari rumah kepala dusun ini, jika mau menuju tempat berdirinya SD, kita harus kembali menelusuri jalan setapak, yang jaraknya dari pusat kota desa Senaru sekitar 5 km. Tak heran bila musim hujan seperti sekarang ini, banyak anak-anak tidak masuk sekolah, karena jalannya yang becek dan licin.

“Inilah yang menjadi pekerjaan rumah saya sebagai kepala dusun, yakni bagaimana mengupayakan dan mengusulkan pengaspalan jalan ke pemerintah. Dan saya bersama warga  sudah melakukan swadaya untuk memperbaiki jalan yang rusak hingga jutaan rupiah, namun untuk pengaspalan tentu kami tidak mampu mendanainya”, kata Sekarnawadi.
Dikatakan, sekolah ini pada awalnya  SD Filial yang berinduk di SDN 1 Senaru. Dan sejak beberapa tahun lalu, statusnya 

ditingkatkan menjadai SD definitif. Dan pada tahun 2012 SD yang dirintis sejak enam tahun lalu terdiri dari  enam kelompok belajar. Sementara ruang belajar yang dimilki hanya tiga kelas. “Para siswa terpaksana dibagi waktunya, yaitu tiga kelas masuk pagi dan tiga kelas lagi masuk siang”, katanya.

“Kendati sudah ada kelas VI, tapi hingga  berita ini ditulis belum memiliki kepala sekolah yang devinitif. Pun demikian tak mengurangi semangat puluhan guru dan ratusan siswa dalam proses belajar mengajar. Hanya saja, jalan yang menuju SD itu perlu diperhatikan oleh pemerintah, karena mengingat sumber muridnya berasal dari dusun Bon Gontor”, harap Sekar.

Kepala Desa Senaru, R. Akria Buana mengaku cukup prihatin melihat kondisi jalan menuju SD tersebut, dan sudah diusulkan ke pemerintah untuk diaspal. “Kami sudah usulkan agar jalan ini diperlebar dan diaspal. Ia sekarang kita tinggal tunggu respon dari pemerintah, mudah-mudahan tahun 2012 mendatang sudah bisa teralisasi”, katanya. (ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar