Lombok Utara - Ibu Yuni, salah seorang petugas Puskesmas Bayan Kabupaten Lombok Utara mengatakan, untuk mengatasi kasus gizi buruk dan gizi kurang di Kecamatan Bayan dibutukan kerja exstra.
Dari data yang diperoleh di lapangan menunjukkan, yang mengalami anak gizi buruk khususnya di Kecamatan Bayan mencapai 189 kasus dari 4.717 jumlah sasaran anak Balita.
“Kecamatan Bayan masih rawan dengan kasus gizi buruk dengan persentase desa yang paling banyak adalah Desa Sukadana yang mencapai 46 kasus, sedangkan untuk kasus Gizi Kurang paling banyak di Desa Akar-akar mencapai 766 kasus,” kata Yuni ketika ditemuai saat melakukan Posyandu di Desa Sukadana kemarin.
Untuk mengatasi kasus gizi buruk dan gizi kurang, menurut Yuni, diperlukan kinerja extra dari tim kesehatan maupun Pemerintah kecamatan, bila perlu diadakan perlombaan balita sehat dan lomba kinerja dari Kader posyandu, supaya bisa meningkatkan pelayanan kesehatan yang nantinya ibu-ibu datang untuk memeriksa balitanya.
Di Desa Sukadana sendiri untuk mengatasi kasus gizi buruk, Tim Penggerak PKK akan mengadakan pelatihan kader posyandu dan penyuluhan untuk ibu-ibu yang rencananya akan berkerja sama dengan Tim Pengelola Kegiatan PNPM Desa sukadana. “Kerjasama ini sangat di perlukan guna mengatasi kasus gizi buruk di Desa Sukadana,” kata Yeni Rahma S.Pd bendahara PKK Desa Sukadana. (dedi/ari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar