Selasa, 09 Agustus 2011

Alat Pengeboran PT.Indotan Dibakar Massa

Lombok Barat - Gelombang penolakan terhadap aktivitas penambangan masih terus terjadi di wilayah Sekotong, Lombok Barat (Lobar). Senin (8/8) kemarin, warga Desa Kedaro kembali melakukan aksi brutalnya dengan membakar beberapa alat pengeboran milik PT Indotan Lombok Barat Bangkit (ILBB). Akibat aksi anarkis massa, aktivitas PT ILBB lumpuh total.

Informasi yang dihimpun Senin kemarin, gelombang massa mulai memasuki wilayah tambang milik PT ILBB sekitar pukul 10.00 Wita. Massa kemudian menyebar. Ada beberapa lokasi yang menjadi sasaran massa. Mulai dari base camp pekerja PT ILBB di lokasi Bukit Rajumas, Dusun Tembowong, Desa Sekotong Barat. Kemudian lokasi Batu Tembok Desa Pelangan serta Jurang Malaikat Desa Buwun Mas. Aksi brutal massa terlihat terorganisir. Mereka seperti berbagi tugas. Aksi pengerusakan dan pembakaran dilakukan dalam waktu bersamaan dengan lokasi berbeda. Diduga aksi warga Desa Kedaro mendapat bantuan dari warga dari luar.

Aksi pengerusakan dan pembakaran alat pengeboran itu diduga dilakukan warga Kedaro sebagai bentuk penolakan terhadap keberadaan perusahaan tambang di wilayah Sekotong. Pasalnya, menurut mereka, keberadaan perusahaan tambang itu akan menutup peluang masyarakat setempat untuk melakukan aktivitas penambangan illegal seperti yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini. “Kalau ada perusahaan yang melakukan penambangan, lalu kita menambang di mana ?,” kata warga yang enggan disebut namanya.

Selain alasan tadi, terjadinya aksi tersebut juga bentuk protes warga karena tidak dilibatkannya warga Kedaro sebagai pekerja dalam aktivitas PT Indotan. Justru menurut informasi, sebagian besar perusahaan tambang itu mengambil tenaga kerja dari beberapa desa yang ada di wilayah Sekotong. ‘’Warga kami tidak ada satupun yang dipekerjakan di perusahaan itu, biar bagaimanapun juga, daerah kami juga termasuk daerah lingkar tambang,” ujarnya.

Kepala Desa Kedaro, Mustafa ketika dikonfirmasi di Kantor Bupati Lobar terkait permasalahan itu enggan memberikan keterangan. Menurutnya, ia tidak tahu menahu tentang kejadian itu. Karena di saat bersamaan ia sedang berada di Gerung. “Saya tidak tahu menahu tentang kejadian itu,” katanya singkat.

Sementara aparat yang dimintai keterangan tidak memberi jawaban, bahkan terkesan enggan memberikan keterangan. Kapolsek Sekotong AKP Syamsul Bahri hanya memberi keterangan bahwa ia sedang berada di lapangan dan menolak diwawancarai.

Konfirmasi akhirnya diperoleh dari Camat Sekotong Drs. L. Edi Sadikin. Menurutnya ia sudah turun ke lokasi. Dalam aksi itu massa diperkirakan berjumlah hingga dua ratus orang dan belum diketahui motif pengerusakan. ‘’Kami juga belum mengetahui mereka dari mana,’’ cetusnya.

Diungkapkan, massa merusak sejumlah alat-alat PT Indotan. Kondisi di TKP hingga kemarin siang dipastikan Edi belum sepenuhnya kondusif sehingga Muspika dibantu aparat keamanan dari Polres Lobar masih berjaga-jaga. Menurutnya, upaya dialog sebenarnya sudah ditempuh. Namun massa yang bertindak anarkis menolak diajak berdialog.

Sementara itu, External Relations PT ILBB Nur Muhammad Ali ketika dihubungi wartawan mengatakan, sampai sejauh ini pihaknya belum mengetahui secara pasti apa saja yang dirusak dan dan dibakar massa. “Kami masih menghimpun data. Kami akan sampaikan setelah data kami lengkap,” katanya singkat. (smd)Suara NTB

1 komentar:

  1. Apa tidak ada jalan lain kecuali "ANARKIS"?? Ramadhanpun tak lagi dihiraukan,,,, Masya Allah eMAS masalah.........

    BalasHapus