Jumat, 12 Oktober 2012

Masya Allah, Korban Kebakaran Masih Tinggal Ditenda

Lombok Utara - “Hampir tiga bulan kami hidup di dalam tenda sempit setelah terjadinya kebakaran pada jum’at siang 27 Juli 2012 lalu. Sementara pemerintah hanya datang memberi janji tanpa pernah terealisasi. Kami hanya dibantu 10 kg beras dan alat masak hanya sekali”.'

Demikianlah keluh kesah salah seorang warga Dusun Barung Birak Desa Sambik Elen Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (KLU) yang bernama A. Lin, (45) kepada Pewarta warga yang rumahnya hangus terbakar ketika berkunjung mengambil gambar masjid kuno 12/10/12.

Rumah yang terbakar masing-masing milik, Amaq Ilem, A. Lin, A. jumak dan A. Gus serta satu buah rumah adat Barung Birak. Dan para korbanpun sejak kejadian hingga sekarang ini masih tinggal ditenda milik Pemerintah Daerah (Pemda) KLU.

Menurut A. Lin, para korban hanya mendapat satu kali bantuan, berupa beras sebanyak 10 kg ditambah dengan beberapa alat masak. Sedangkan bantuan bahan bangunan rumah hingga berita ini diturunkan belum ada.

Pantauan pewarta warga di lokasi menunjukkan, selain berdiri empat buah tenda, juga warga membangun tempat tinggal yang terbuat dari bambu dengan atap daun kelapa, yang bila turun hujan akan bocor.

“Kami tidak tahan tidur ditenda yang ukurannya cukup kecil, sementara kami memiliki keluarga dan anak 7 orang anak, sehingga terpaksa kami kumpulkan bambu bekas kebakaran untuk membuat tempat seadanya. Didalam tenda selain harus tidur berdesak-desakan dengan keluarga, juga udaranya cukup pengap dan panas”, kata A. Lin sedih.

Kalau panas seperti itu dimana anda tidur? Menjawab pertanyaan tersebut, A. Lin mengaku, terpaksa tidur diluar atau mencari berugak warga yang kosong disekitarnya. “Kami terpaksa tidur diluar tenda, sementara pemerintah sepertinya kurang peduli terhadap nasip kami yang rata-rata hidup miskin”, katanya.

Warga minta kepada pemerintah KLU, untuk memberikan bantuan bahan bangunan rumah, karena mengingat musim hujan akan tiba. “Bantulah kami pak untuk menyampaikan kondisi ini ke pemerintah”, harap puluhan warga setempat.

Sementara Kepala Desa Sambik Elen, M. Katur, ketika dikonfirmasi terkait dengan kondisi warganya mengaku sudah menyampaikan masalah ini ke instansi terkait baik ditingkat kecamatan mapun di kabupaten,  tapi hingga kini belum dibantu.

“Kami belum tau alasannya, sehingga bantuan bahan bangunan rumah belum direalisasikan kepada korban kebakaran, padahal sejak kejadian kami langsung sampaikan, bahkan pemerintah sendiri langsung turun ke lokasi kebakaran. Dan Insya Allah hari senin ini kami akan langsung ke kabupaten menanyakan persolan ini”, janji Katur.

Tempat tinggal korban bencana kebakaran benar-benar memprihatinkan. Alangkah bijaknya bila pemerintah tidak hanya sekedar bisa memberi janji kepada masyarakat miskin, akan tetapi bukti nyata. Kini warga mengaharapkan bantuan bahan bangunan rumah, yang perlu segara direalisasikan sebelum hujan turun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar