Jumat, 01 Juli 2011

Atlit Pencak silat KLU Meninggal Setelah Ikut Seleksi

Tanjung, suarakomunitas – Salah satu atlit pencak silat yang berasal dari Kebupatan Lombok Utara (KLU), Mahsan meninggal setelah mengikuti seleksi Kejuaran Daerah (Jurda), senin 27/6 lalu.

Menurut R. Ardito, kejadian itu cukup cepat, karena setelah bertarung, almarhum Mahsan sempat muntah. “Dan ketika ditanya, apakah kamu sehat. Dia jawab sehat hanya sedikit agak pusing. Melihat kejadian tersebut, almarhum langsung dilarikan ke Puskesmas Tanjung.”, kata Ardito.

Namun setelah diperiksa dokter di Puseksmas Tanjung, ternyata tidak mampu ditangani, sehingga ia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Mataram, dan diperjalanan Mahsan menghembuskan nafas terakhirnya.

Almarhum meninggalkan satu orang anak yang masih duduk dikelas dua sekolah dasar desa pok rempek kecamatan gangga. Dan panita dalam hal ini IPSI ikut berbelasungkawa atas tragedi ini dan memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan. “Kami sudah memberikan santunan kepada keluarganyakata ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) KLU , H. Rubain.

Almarhum terkenanl sosok yang ramah dan supel dalam bergaul tidak pernah menyombongkan diri walaupun ia sering memegang medali saat mewakili Lombok Barat dulu pada kejuaran Daerah. “Almarhum pun bangga menjadi seorang pesilat walaupun pemerintah daerah Lombok Barat dan KLU saat ini tidak pernah memberikan perhatian yang lebih, tetapi almarhum tetap memiliki semangat dan cita- cita yang tinggi untuk mengharumkan nama KLU” tutur Endi, teman seperguruannya

Menurut beberapa keluarganya, sebelum mengikuti seleksi Jurda, Mahsan pernah berpesan kepada istrinya, yang bila meninggal nanti, beliu mau diantar dan diusung keranda jenasahnya oleh teman-teman seperguruannya ke tempat peristirahatannya yang terkahir.

Sementara pelatih perguruan Satria Buana Utara, I. Wayan Druma, mengatakan, dengan tragedi ini merupakan teguran bagi pemerintah KLU, agar mereka yang tergabung di Ikatan pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) KLU diberikan perhatian dan pembinaan yang lebih agar kejadian ini tidak terulang lagi. , Ria Sukandi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar