Selasa, 24 September 2013

Program RTLH Mampu Mendorong Swadaya

Warga secara gotong royong membangun rumahnya
Bayan (KLU), SK - Program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) di empat desa di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (KLU), selain membangkitkan semangat kegotongroyongan warga yang selama ini hampir pudar, ternyata juga mampu mendorong keswadayaan masyarakat.

Bahkan tidak sedikit diantara warga yang semula tidak berniat membangun rumah, namun setelah mendapat bantuan Kemenpera, mereka bangkit semangatnya untuk mengumpulkan dana swadaya untuk membiayai pembangunan rumahnya. “Semangat gotong royong dan keswadayaan ini hampir pudar, namun dengan keberadaan program RTLH dari Kemenpera  rasa kegotong royongan dan semangat keswadayaan ini kembali bangkit, sehingga program RTLH yang ada di 4 desa di Kecamatan Bayan berjalan sesuai dengan juknis”, kata ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) RTLH, Desa Karang Bajo, Mahsun Hidayat.

Dijelaskan, ke 4 desa yang mendapat program RTLH di Kecamatan Bayan adalah Desa Sambik Elen 426 unit, Desa Senaru 181   unit, Karang Bajo 452 unit dan Desa Akar-Akar 911 unit. Sementara desa yang belum mendapat program Kemenpera antara lain, Desa Loloan, Bayan, Sukadana, Anyar dan Desa Mumbulsari.

Sementara UPK Desa Sambik Elen, Samiun mengaku, banyak warga bersyukur sekaligus berterima kasih kepada pemerintah KLU dan Kemenpera yang telah memberikan bantuan, karena dengan bantuan tersebut kedepan tidak ada lagi warga khususnya di Kecamatan Bayan yang memiliki tempat tinggal yang tidak layak huni.

Merespon bantuan RTLH dari Kemenpera, camat Bayan, Sahti, MPd kepada media menjelaskan, bahwa bantuan  Kemenpera ini patut disyukuri serta dilaksanakan dengan baik. “Ke empat desa ini meruapakan sebagai contoh yang bila pelaksanaan RTLH ini berhasil, maka bantuan untuk lima desa yang belum dapat akan segera dicairkan. Dan secara umum pelaksanaan program RTLH berjalan lancar serta tidak pernah ada persoalan ditingkat masyarakat”, katanya.

Apa yang diungkapkan baik oleh pengurus UPK ataupun camat Bayan, merupakan pakta yang ada di lapangan, dimana para warga yang memperoleh mamfaat terus saling bahu membahu menyelesaikan bangunannya. Demikian juga dengan  warga yang semula menganggur, dengan keberadaan RTLH dapat bekerja dengan hasil yang berlipat ganda. “Keberadaan program Kemenpera ini dapat meningkatkan penghasilan, karena biasanya sehari hanya menghasilkan Rp. 50 ribu, tapi dengan program ini dapat menghasilkan sampai Rp. 150 ribu perhari”, kata Jumahir, seorang buruh pembuat batako.

Kabid Fisik dan Ekonomi pada kantor Bappeda KLU, Gatot Sugihartono, ST, yang ditemui terpisah mengatakan, setelah program RTLH di KLU berhasil, maka pemerintah pusat berjanji akan kembali memberikan bantuan sarana umum seperti pembangunan  WC bagi penerima mamfaat. “Kita berharap semoga program RTLH ini dapat berhasil dengan baik, karena bila hasilnya dinilai bagus, pemerintah pusat kemungkinan akan memberikan bantuan kembali untuk sarana umum, termasuk program RTLH bagi warga yang ada di lima desa di Kecamatan Bayan”, jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar