Selasa, 24 September 2013

Pembangunan RTLH Berjalan Lancar di Kecamatan Bayan

Bayan (KLU), SK - Pembangunan 2000 unit lebih Rumah Tidak Layak Huni(RTLH) program Kemenpera di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara berjalan lancar serta tidak terjadi persoalan berarti ditingkat penerima mamfaat.

Hal tersebut mengemuka pada acara evaluasi program RTLH yang berlangsung di aula kantor camat Bayan, 24/9/13, yang dihadiri Kepala BPM PPKB Pemdes KLU, Heryanto, Sp, Kabid Fisik dan Ekonomi Bappeda KLU, Gatot Sugihartono, ST, Kabid Pemberdayaan pada kantor BPM PPKB KLU, H. Sahabudin, camat Bayan, Sahti, MPd, Kapolsek Bayan, IPDA Kades Metria, S.Sos, para UPK dan TPM  se Kecamatan Bayan.
Kades Sambik Elen Sundawati dalam kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan pembangunan  426 unit RTLH saat ini berjalan lancar. Dan terakait dengan adanya yang meragukan kualitas semen merek baru, itu terjadi hanya miskomunikasi. “Kita sudah memberikan penjelasan, sehingga semua masayarakat menerima dengan lega, bahkan ratusan penerima mamfaat berterima kasih kepada pemerintah KLU dan Kemenpera yang telah memprogramkan RTLH ini”, kata Sundawati.

Hal senada juga diungkapkan ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) RTLH Desa Akar-Akar, Ruslan. Menurutnya, keberadaan program ini cukup menguntungkan bagi warga masyarakat, karena bukan saja yang menerima bantuan mendapat mamfaatnya, tapi juga para buruh bangunan yang penghasilannya dapat meningkat dari Rp. 50 – 200 ribu.

“Program RTLH ini ternyata dapat membuka lapangan kerja yang cukup luas bagi warga sehingga tidak ada lagi yang menganggur. Di Desa Akar-Akar sendiri untuk mengerjakan 911 unit bangunan RTLH ini membutuhkan tenaga sampai 821 orang per hari”, katanya.

Selain itu lanjut Ruslan, bantuan Kemenpera ini juga mendorong warga untuk membangunan rumah yang layak huni. “Kalau kita nilai bantuan perunitnya, hanya  Rp. 7,5 juta. Dengan dana ini tentu tidak cukup untuk membangun sebuah rumah permanen. Tapi ternyata keberadaan bantuan ini mampu mendorong warga untuk berswadaya dan saling bantu membantu untuk menyelesaikan bangunan rumahnya”, jelas Ruslan.

Sementara Kepala BPM PPKB Pemdes, KLU, Heryanto mengatakan, untuk mendapat bantuan RTLH dari Kemenpera ini butuh perjuangan panjang, dan selama berjalannya program ini tidak pernah terjadi persoalan ditingkat pemamfaat. “Memang ada riak-riak kecil, namun itu semua mampu diselesaikan oleh para pengurus UPK dan TPM ditingkat desa”, katanya.

Heryanto minta kepada semua kepala desa yang mendapat bantuan RTLH untuk terus menjalin kerjasama dengan UPK dan TPM, sehingga apa yang menjadi program pemerintah ini berjalan sesuai harapan. “Kalau yang 200 unit lebih ini mampu diselesaikan dengan baik, maka yang lima desa di Kecamatan Bayan yang belum mendapat RTLH akan segera direalisasikan”, jelasnya.

Kabid Fisik dan Ekonomi pada kantor Bappeda KLU, Gatot Sugihartono, ST, yang ditemui seusai acara mengaku, bahwa dana RTLH untuk 4 desa di Kecamatan Bayan, yaitu Desa Sambik Elen, Karang Bajo, Senaru dan Desa Akar-Akar sebesar Rp. 15 miliar. Dan bila ini sukses maka Kemenpera akan kembali menggelontorkan dana RTLH untuk lima desa yang ada di wilayah Kecamatan Bayan sebesar Rp. 15 miliar. “Alhamdulillah, pelaksanaan RTLH di kecamatan Bayan berjalan cukup bagus”, katanya.

Sedangkan camat Bayan, Sahti, MPd kepada Radar Lombok menjelaskan, hasil pantauannya di lapangan, pelaksanaan program RTLH tidak mengalami kendala. “Bahkan ribuan warga yang menerima bantuan ini mengaku bersyukur sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Kemenpera yang telah memberikan bantuan. Karena dengan bantuan ini mampu membangkitkan semangat warga untuk berswadaya”, tegasnya. www.suarakomunitas.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar