LOMBOK UTARA -Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Hidro Mikro (PLTMH) PT. Suar Investindo Capital yang berada di Dusun Anjah, Desa Bentek Kecamatan Gangga Lombok Utara dikeluhkan warga sekitar, pasalnya proyek yang di bangun di atas pengunungan dengan ketinggian sekitar 40 meter dengan tingkat kemiringan 45 derajat itu persis di atas pemukiman warga. warga mulai khawatir dengan dampak yang ditimbulkan seperti terjadinya longsor yang sewaktu-waktu mengancam pemukiman, terlebih saat memasuki musim penghujan.
Salah seorang warga kampung, Ardianto yang di temui Portal Entebe, menceritakan kejadian yang menimpa perkebunan miliknya dimana tanaman perkebunannya rata dengan tanah setelah diterjang batu longsoran akibat bangunan proyek itu. “ sejak datang musim hujan kami sudah tidak berani pergi ke kebun, karena takut sewaktu-waktu longsoran batu gunung yang ada di bawah proyek pembangunan PLTMH itu menimpa kami,” ungkapnya.
Seperti yang terjadi pada minggu 10 november lalu, papar Ardianto, batu longsoran berukuran besar yang menyangkut di atas kayu-kayu kebun kami banyak sekali. Anehnya pihak perusahaan lalu kemudian memindahkannya dan disembunyikan dengan maksud supaya kami tidak mengetahuinya. “ kami takut berkebun sekarang karena longsoran batu akibat pembangunan proyek itu sewaktu-waktu longsor,” terangnya.
Hal itu juga dibenarkan, Miarsah, tanggal 12 November lalu, ketika dirinya sedang memungut biji jambu mente kebunnya yang persis berada di bawah pembangunan PLTMH itu juga hampir terkena batu longsoran. Beruntung dirinya segera menghindar setelah Suaminya, Warnim, berteriak menyuruh isterinya menghindar dari lokasi.
Sejak masuk musim penghujan, sebanyak 66 Kepala Keluarga sempat pernah meminta kepada pihak perusahaan untuk di relokasi selama berlangsungnya pembangunan dengan maksud mengantisipasi bahaya longsoran batu yang sewaktu-waktu bisa menerjang rumah mereka, namun pihak perusahaan belum menanggapinya, bahkan pimpinan perusahaan juga pernah di surati oleh DPRD KLU perihal persoalan itu. Namun hingga sekarang ini pihak perusahaan belum menanggapainya.
Salah satu Lembaga Swadaya (LSM) NPW yang dikenal kritis dalam mengadvokasi masyarakat KLU juga pernah meminta kepada pimpinan perusahaan untuk memperhatikan keselamatan warga yang berada di bawah lokasi pembangunan PLTMH itu. Bahkan LSM NPW itu juga masih mepertanyakan analisis dampak lingkungan yang dimiliki perusahaan tersebut. “kami akan demo mereka jika keberadaan warga masyarakat di sekitar lokasi tidak dihormati secara utuh oleh perusahaan itu,” kata Anto, Wakil Sekretaris LSM Nusantara Piarlement Wacht (NPW). Kami juga langsung menghubungi pimpinan perusahaan PT. Suar Investindo Capital terkait kejadian yang menimpa warga sekitar lokasi, sambung Anto, dan pimpinan perusahaan itu mengklaim bahwa kajadaian-kejadian dalam beberapa minggu ini seperti longsoran batu yang menimpa perkebunan warga sudah ditanganinya dengan sebaik-baiknya.
Sementara pimpinan perusahaan yang dihubungi Anto, melalui telepon mengatakan, Perbaikan system pengamanan juga sudah dilakukakan pihak kontraktor pelaksana yang mengerjakan. Pihak perusahaan juga sudah meminta kontraktor HK sebagai penanggung jawab proyek selama konstruksi, untuk memperbaiki sistem pengamanannya, sebelum bekerja, kami cek/approve lebih dahulu. “Mudah2an dengan perbaikan sistem, meminimalis resiko,” demikian ucap pimpinan Perusahaan PT. Suar Investindo Capital, Hendra menutup teleponnya.(man).http://www.portalentebe.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar