LOMBOK UTARA - “Selama ini pengurus Partai Gerindra yang dinyatakan sah tidak pernah berkomentar apa-apa, kendati pengurus lama dari kubunya Syarifuddin menilai kalau SK DPP Gerindra ada yang menilai SK bodong”, ungkap ketua partai berlambang kepala burung garuda Lombok Utara, H. Ahmad Hambali, SH.
Munculnya dulisme kepemimpinan Gerindra KLU (kubu Syarif dengan H. Ahamad Hambali-red) beberapa bulan terakhir ini karena mereka berdua memiliki SK yang nomornya sama yaitu 05, sehingga sulit menentukan mana SK palsu dan mana yang asli atau istilah politiknya SK bodong.
Namun dengan dikeluarkannya SK DPP No. 07 tahun 2011 tentang keputusan DPP partai Gerindra dan diperkuat dengan pemanggilan pengurus ke DPP 28 November 2011, maka yang tercantum di SK tersebut, sebagai ketua partai Gerindra KLU, adalah H. Ahmad Hambali, SH dengan sekertaris Abdul Aziz, S.Pt. Artinya dualisme kepengurusan dalam tubuh partai ini sudah terjawab.
”Kami selama ini selalu diam, walau di kubu sebelah (syarif-red) sering memberi komentar di media. Dan sekarang ini sudah jelas pengurus yang sah partai Gerindra KLU adalah yang tercantum pada SK nomor 7, yang merupakan SK terakhir dari DPP”, kata H.Ahmad Hambali, ketika melakukan jumpa pers dikediamannya di Tanjung, 23/1 lalu.
Ditegaskan, bagi anggota yang dinilai tidak loyal terhadap pimpinan partai, maka pengurus DPP akan mengambil tindakan tegas. Sementara bagi pengurus lama yang mau merapat akan diakomodir. “Yang kita inginkan adalah kebersamaan untuk membangun partai ini kedepan, bagi yang tidak loyal, tentu pihak DPP akan mengambil tindakan tegas”, kata Hambali yang didampingi pengurus lainnya.
Ditanya bentuk tindakan yang akan diambil, Hambali mengaku diserahkan ke pengurus DPP. “Itu wewenang DPP partai Gerindra. Yang kita inginkan adalah kebersamaan dalam membangun partai ini. Jadi bagi pengurus lama baik yang ada ditingkat kabupaten maupun ditingkat kecamatan yang mau merapat tetap kita akan akomodir”, jelasnya.
Terkait dengan adanya dua kantor DPC Gerindra KLU, H. Hambali berjanji akan segera mencabut plang yang terpasang di kantor DPC Gerindra yang lama yang dipasang oleh kubunya Syarifuddin. “Kantornya tetap satu, dan lambang yang ada dikantor lama akan segera kita cabut”, tegasnya.
Sementara sekertaris partai Gerindara, Syamsul Azis, S.Pt mengaku, kalau partai ini adalah betul-betul partai nasionalis yang membangkitkan dan membela kepentingan rakyat. Jadi siapapun yang mau bergabung, entah itu pengurus lama atau lainnya dipersilahkan. Well come bagi siapapun yang mau bergabung untuk membangun partai ini bersama-sama”, katanya.
Munculnya dulisme kepemimpinan Gerindra KLU (kubu Syarif dengan H. Ahamad Hambali-red) beberapa bulan terakhir ini karena mereka berdua memiliki SK yang nomornya sama yaitu 05, sehingga sulit menentukan mana SK palsu dan mana yang asli atau istilah politiknya SK bodong.
Namun dengan dikeluarkannya SK DPP No. 07 tahun 2011 tentang keputusan DPP partai Gerindra dan diperkuat dengan pemanggilan pengurus ke DPP 28 November 2011, maka yang tercantum di SK tersebut, sebagai ketua partai Gerindra KLU, adalah H. Ahmad Hambali, SH dengan sekertaris Abdul Aziz, S.Pt. Artinya dualisme kepengurusan dalam tubuh partai ini sudah terjawab.
”Kami selama ini selalu diam, walau di kubu sebelah (syarif-red) sering memberi komentar di media. Dan sekarang ini sudah jelas pengurus yang sah partai Gerindra KLU adalah yang tercantum pada SK nomor 7, yang merupakan SK terakhir dari DPP”, kata H.Ahmad Hambali, ketika melakukan jumpa pers dikediamannya di Tanjung, 23/1 lalu.
Ditegaskan, bagi anggota yang dinilai tidak loyal terhadap pimpinan partai, maka pengurus DPP akan mengambil tindakan tegas. Sementara bagi pengurus lama yang mau merapat akan diakomodir. “Yang kita inginkan adalah kebersamaan untuk membangun partai ini kedepan, bagi yang tidak loyal, tentu pihak DPP akan mengambil tindakan tegas”, kata Hambali yang didampingi pengurus lainnya.
Ditanya bentuk tindakan yang akan diambil, Hambali mengaku diserahkan ke pengurus DPP. “Itu wewenang DPP partai Gerindra. Yang kita inginkan adalah kebersamaan dalam membangun partai ini. Jadi bagi pengurus lama baik yang ada ditingkat kabupaten maupun ditingkat kecamatan yang mau merapat tetap kita akan akomodir”, jelasnya.
Terkait dengan adanya dua kantor DPC Gerindra KLU, H. Hambali berjanji akan segera mencabut plang yang terpasang di kantor DPC Gerindra yang lama yang dipasang oleh kubunya Syarifuddin. “Kantornya tetap satu, dan lambang yang ada dikantor lama akan segera kita cabut”, tegasnya.
Sementara sekertaris partai Gerindara, Syamsul Azis, S.Pt mengaku, kalau partai ini adalah betul-betul partai nasionalis yang membangkitkan dan membela kepentingan rakyat. Jadi siapapun yang mau bergabung, entah itu pengurus lama atau lainnya dipersilahkan. Well come bagi siapapun yang mau bergabung untuk membangun partai ini bersama-sama”, katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar