Sabtu, 14 November 2009

Dunia terbalik, Suami jadi Korban KDRT

Lombok Tengah-Ternyata menjadi Korban kekerasan dalam rumah tangga(KDRT) tidak semata-mata didominasi kaum Hawa, kaum Adam juga bias menjadi sasaran. Begitulah KDRT yang terjadi di Desa Montong Terep Kecamatan Praya yang memang lain dari pada yang lain.

Biasanya terjadinya kasus KDRT selalu bermotif seorang suami menganiaya isterinya.Namun kali ini seorang suami bernama Amaq Marjan (41) warga Kelurahan Sasake Kecamatan Praya Tengah jumat 13 November kemarin terlihat mendatangi Mapolres Loteng ,dia mengaku dianiaya oleh isteri mudanya hingga mengalami luka serta sobek pada bagian pelipis matanya.

Pelaku Zaerah (30) diduga merasa kesal dengan tingkah suaminya yang menurutnya tidak adil dalam memberikan tanggungjawabnya kepada kedua isterinya,karenanya pelaku langsung memutuskan untuk minggat dari rumahnya.

Kejadianya bermula ketika kamis 12 November lalu korban berniat untuk menjemput isterinya(pelaku .Red) ke Dusun Bodak Desa Montong Terep,kedatangan suami tampaknya bukan disambut dengan senyum ,oleh zaerah ,namun sebaliknya disambut oleh potongan kayu ,lalu potongan kayu tersebutlah yang digunakan oleh pelaku untuk memukul suaminya.Korban sempat berteriak meminta pertolongan warga lainnya,saat warga tengah berupaya untuk memisahkan kedua belah pihak pelaku bahkan sempat melayangkan bogemnya mengarah kepelipis kanan korban hingga berdarah.

Salah seorang warga yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan bahwa sekarang Indonesia juga mesti tahu bahwa tidak selamanya laki-laki identik dengan pelaku KDRT, ini terbukti dari peristiwa yang terjadi saat ini.”Dunia sudah terbalik mas, katanya banyak para istri korban KDRT tidak berani bercerita kapda orang lain karena takut. Justeru malah sebaliknya juga demikian, banyak kaum suami yang teraniaya, terinjak-injak hargadirinya dan bahkan sering di Keramak (dijambak-red) isterinya sampai luka-luka malah tidak mau cerita karena malu dan sebagainya” Pungkasya.

Terkait dengan peristiwa tersebut salh seorang pegiat Lembaga Swadaya Masyrakat LBH Apik Mtaram yang intens menyoroti masalah KDRT Indira kepda talenta mengatakan kejadian tersebut seribu satu kali yerjadi, bahkan itu juga terjadi akibat dari tingkah polah kaum laki-laki.”kalau yang namanya korban KDRT baik itu laki maupun perempuan tetap kita akan banyu mas, hanya saja kerjadian seperti ini kan jarang terjadi. Ini juga kan akibat dari korban yang nekat poligami. Belum bias adil eh malah nambah isteri” katanya

Sementara itu, tidak terima dengan penganiayaan yang dilakukan isterinya Amaq Marjan langsung mendatangi Mapolres Loteng untuk melaporkan peristiwa yang dialaminya seperti yang dibenarkan Kabag Binamitra Lombok Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar