Karang Bajo (KLU), SK - Kepala Bidang Penanganan Daeah Permasalahann Kesehatan pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Dr. Antar mengharapkan, Desa Karang Bajo bisa menjadi desa percontohan ditingkat nasional, lebih-lebih setelah mendapat penghargaan dari Kemenkes RI atas keberhasilannya menurunkan Angka Kematian Ibu melahirkan Nol (Akino).
Harapan tersebut dikemukakan pada saat kunjungan ke Desa Karang Bajo yang didampingi Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Kabupaten Lombok Utara, dr. Abdul Kabir, 29/13/23. “Saya harap dengan penghargaan yang diterima dari Kemenkes RI dapat memacu untuk menggerakkandan peningkatan derajat kesehatan ditingkat masyarakat serta dapat diaplikasikan ke desa-desa lainnya”, kata Anpar.
Dikatakan, dengan presatsi yang sudah diraih desa Karang Bajo selama ini dapat terus ditingkatkan sehingga membawa nama harum desa Karang Bajo dan Kabupaten Lombok Utara ditingkat nasional. “Apa yang sudah dilakukan ini perlu terus ditingkatkan sehingga bisa menjadi desa percontohan dan membawa harum nama kabupaten”, pintanya.
Sementara Kades Karang Bajo, Kertamalip dalam kesempatan tersebut memaparkan beberapa langkah yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan, seerti mengaktifkan posyandu yang bukan saja untuk ibu hami dan balita juga posyandu untuk lanjut usia.
“Angka Kematian Ibu hamil dan melahirkan menuju Nol (Akino), sejak beberapa tahun lalu sudah mampu kita atasi dengan langkah mengaktifkan kembali peran kader Posyandu. Bahkan bila ada ibu hamil dan balita yang tidak memeriksa ke posyandu setiap bulan diberikan sanksi. Demikian juga bila melahirkan di dukun akan diberikan sanksi yang lebih berat”, jelas Kertamalip
Dalam hal ini, lanjut Kertamalip, para dukun beranak terlatih, bukan tidak dimamfaatkan, akan tetapi dirangkul untuk menolong bidan pada saat ibu hamil melahirkan di pustu atau di puskesmas. “Jadi para bidan yang membantu ibu melahirkan didampingi oleh para dukun terlatih”, jelasnya.
Dijelaskan, sebagai sarana dan prasarana pendukung di bidang kesehatan desa karang bajo memiliki bangunan Pustu 1 unit. Polibdes 1 unit. Posyandu 6 unit. Kader posyandu aktip 30 orang, mmbulance dusun 14 orang ojek dari semua RT, ambulan desa 1 unit dari PNPM GSC dan dukun terlatih 4 orang sebagai mitra bidan.
Ini sesuai dengan visi dan misi desa Karang Bajo, yakni terwujudnya masyarakat desa Karang Bajo yang sehat, bersih, indah, aman dan sejahtera.
Visinya ini lanjut Kertamalip, diuraikan dalam misi Karang Bajo khususnya yang terkait dengan kesehatan, yaitu melaksanakan program desa siaga aktip, buang air besar sembarangan menuju nol ( BABSNO), buang sampah sembarangan menuju nol (BUSSNO) dan Angka kematian bayi menuju Nol ( Aabno).
Kertamalip dalam kesempatan tersebut mengusulkan beberapa program, seperti penambahan honor dan pelatihan kepada kader posyandu, pembangunan klinik yang kerjasama dengan SMK Kesehatan Hamzar, penyediaan ambulance desa roda empat, peronovasian Pustu yang ada di Desa Karang Bajo dan mengusulkan penambahan Jamkesmas bagi keluarga kurang mampu.
Untuk mensosialisasikan program desa yang berkaitan dengan kesehatan menurut Kertamalip memamfaatkan keberadaan media komunitas yaitu, radio komunitas Primadona, FM, web. Suarakomunitas.net sebagai web link nasional dan blog primadonalombok.blogspot.com serta web. Karangbajomandiri serta media cetak.
Harapan tersebut dikemukakan pada saat kunjungan ke Desa Karang Bajo yang didampingi Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Kabupaten Lombok Utara, dr. Abdul Kabir, 29/13/23. “Saya harap dengan penghargaan yang diterima dari Kemenkes RI dapat memacu untuk menggerakkandan peningkatan derajat kesehatan ditingkat masyarakat serta dapat diaplikasikan ke desa-desa lainnya”, kata Anpar.
Dikatakan, dengan presatsi yang sudah diraih desa Karang Bajo selama ini dapat terus ditingkatkan sehingga membawa nama harum desa Karang Bajo dan Kabupaten Lombok Utara ditingkat nasional. “Apa yang sudah dilakukan ini perlu terus ditingkatkan sehingga bisa menjadi desa percontohan dan membawa harum nama kabupaten”, pintanya.
Sementara Kades Karang Bajo, Kertamalip dalam kesempatan tersebut memaparkan beberapa langkah yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan, seerti mengaktifkan posyandu yang bukan saja untuk ibu hami dan balita juga posyandu untuk lanjut usia.
“Angka Kematian Ibu hamil dan melahirkan menuju Nol (Akino), sejak beberapa tahun lalu sudah mampu kita atasi dengan langkah mengaktifkan kembali peran kader Posyandu. Bahkan bila ada ibu hamil dan balita yang tidak memeriksa ke posyandu setiap bulan diberikan sanksi. Demikian juga bila melahirkan di dukun akan diberikan sanksi yang lebih berat”, jelas Kertamalip
Dalam hal ini, lanjut Kertamalip, para dukun beranak terlatih, bukan tidak dimamfaatkan, akan tetapi dirangkul untuk menolong bidan pada saat ibu hamil melahirkan di pustu atau di puskesmas. “Jadi para bidan yang membantu ibu melahirkan didampingi oleh para dukun terlatih”, jelasnya.
Dijelaskan, sebagai sarana dan prasarana pendukung di bidang kesehatan desa karang bajo memiliki bangunan Pustu 1 unit. Polibdes 1 unit. Posyandu 6 unit. Kader posyandu aktip 30 orang, mmbulance dusun 14 orang ojek dari semua RT, ambulan desa 1 unit dari PNPM GSC dan dukun terlatih 4 orang sebagai mitra bidan.
Ini sesuai dengan visi dan misi desa Karang Bajo, yakni terwujudnya masyarakat desa Karang Bajo yang sehat, bersih, indah, aman dan sejahtera.
Visinya ini lanjut Kertamalip, diuraikan dalam misi Karang Bajo khususnya yang terkait dengan kesehatan, yaitu melaksanakan program desa siaga aktip, buang air besar sembarangan menuju nol ( BABSNO), buang sampah sembarangan menuju nol (BUSSNO) dan Angka kematian bayi menuju Nol ( Aabno).
Kertamalip dalam kesempatan tersebut mengusulkan beberapa program, seperti penambahan honor dan pelatihan kepada kader posyandu, pembangunan klinik yang kerjasama dengan SMK Kesehatan Hamzar, penyediaan ambulance desa roda empat, peronovasian Pustu yang ada di Desa Karang Bajo dan mengusulkan penambahan Jamkesmas bagi keluarga kurang mampu.
Untuk mensosialisasikan program desa yang berkaitan dengan kesehatan menurut Kertamalip memamfaatkan keberadaan media komunitas yaitu, radio komunitas Primadona, FM, web. Suarakomunitas.net sebagai web link nasional dan blog primadonalombok.blogspot.com serta web. Karangbajomandiri serta media cetak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar