Jenggala , KLU - Persekutuan Masyarakat Adat Lombok Utara (Perekat Ombara) akan mengusung dua kandidat bakal calon bupati (Bacabup) pada pemilihan bupati Lombok Utara 2010 mendatang. selengkapnya...
Demikian hasil kesepakatan para pengurus Perekat Ombara pada acara pertemuan reguler yang berlangsung di aula Yaysan Banjar Sehat Dusun Pekatan Desa Jenggala Kecamatan Tanjung KLU. Dua kandidat Bacabup tersebut adalah Kamardi SH, ketua Perekat Ombara dan Demung Djekat yang kini duduk sebagai anggota DPRD Lombok Barat dari Partai Golkar.
Kesepakatan tersebut diputuskan dengan dialog yang cukup alot dan di pandu oleh Syafe’i Husen dari Lembaga Pergerakan Bandung. Menurut Sysfe’i, Perekat Ombara adalah salah satu organisasi anggota pergerakan yang memperjuangkan hal-hal yang menjadi keresahan masyarakat seperti masalah kemiskinan, keadilan dan kedaulatan.
Di Lombok Utara sendiri, lanjut Syafe’i, memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat melimpah, tapi belum diokelola dengan baik sehinngga kita menghadapi kemiskinan yang tinggi. “Dalam hal mengatasi kemiskinan, keadilan dan kedaulatn sangat dibutuhkan peranan Perekat Ombara, jadi kita harus bertemu dalam keyakinan dan kesepahaman bersama untuk membangun KLU kedepan”, ungkapnya.
Sementara Kamardi SH, salah seorang kandidat Bacapup yang diusung pada pertemuan tersebut mengatakan Perencanaan kedepan adalah membangun struktur organisasi Perekat Ombara atau yang dikenal dengan sebutan PO ini, dinilai masih stagnasi. “Kita jangan sampai kalah dengan yang lainnya”, kata Kamardi yang juga anggota Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ini.
Jadi yang perlu dibangun kedepan di KLU, lanjut Kamardi adalah berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan bermartabat secara budaya.
Sementara Putrawadi dalam sesi dialog mengungkapkan, bahwa Perekat Ombara atau PO ini ibarat manusia yang memiliki kepala besar tapi kaki dan tangannya kecil, artinya sebagian masyarakat adat masih hanya membicarakan sebatas adat perkawinan atau acara ritual lainnya, sementara apa yang dilakukan oleh PO sendiri masyarakat adat belum banyak mengetahuinya.
“Masyarakat luas hanya mengetahui bahwa KLU mekar atas perjuangan beberapa orang saja, padahal dalam pemekaran KLU peran PO cukup besar”, timpal Mawardi yang juga ikut hadir dalam acara pertemuan tersebut.
Sedangkan I Gede Wilarse mengaku secara pribadi mendukung kader-kader PO untuk tampil kedepan sebagai calon bupati atau wakil bupati. “Hanya saja perlu dipikirkan bagaimana kedepan supaya kader-kader dari PO tidak gagal. Nah disinilah dibutuhkan kebersamaan untuk mendukung fugur yang kita usung bersama”, harap Gede Wilarse, SE.
Muhyin salah seorang anggota PO, mengatakan siapapun yang bakal maju menjadi calon terlebih dahulu perlu melakukan surpey di tingkat komunitas. Selain itu sosialisasi ke masyarakat bawah juga perlu terus dilakukan. “Yang jelas saya mendukung siapapun dari kedua kandidat ini (Kamardi dan Djekat) yang akan maju pada pilbup mendatang, entah satu orang yang maju atau dipaketkan tidak menjadi masalah”, ungkapnya.
Akhir dari pertemuan tersebut, puluhan peserta yang hadir dari 5 kecamatan di KLU, mendorong kader-kader PO untuk maju pada Pilkada KLU 2010, dan merekomendasikan dua nama aktivis PO yaitu Kamardi dan Djekat untuk tampil sebagai Bacabup di KLU.
Hanya saja dalam pertemuan tersebut Djekat tidak hadir, sehingga untuk menentukan dia maju atau tidak perlu dilakukan konsolidasi terlebih dahulu. Dan menurut rencana calon bupati dari PO akan melakukan deklarasi pada acara Kongres yang dilaksanakan paling lambat awal bulan Januari 2010 mendatang.
Demikian hasil kesepakatan para pengurus Perekat Ombara pada acara pertemuan reguler yang berlangsung di aula Yaysan Banjar Sehat Dusun Pekatan Desa Jenggala Kecamatan Tanjung KLU. Dua kandidat Bacabup tersebut adalah Kamardi SH, ketua Perekat Ombara dan Demung Djekat yang kini duduk sebagai anggota DPRD Lombok Barat dari Partai Golkar.
Kesepakatan tersebut diputuskan dengan dialog yang cukup alot dan di pandu oleh Syafe’i Husen dari Lembaga Pergerakan Bandung. Menurut Sysfe’i, Perekat Ombara adalah salah satu organisasi anggota pergerakan yang memperjuangkan hal-hal yang menjadi keresahan masyarakat seperti masalah kemiskinan, keadilan dan kedaulatan.
Di Lombok Utara sendiri, lanjut Syafe’i, memiliki sumber daya alam (SDA) yang sangat melimpah, tapi belum diokelola dengan baik sehinngga kita menghadapi kemiskinan yang tinggi. “Dalam hal mengatasi kemiskinan, keadilan dan kedaulatn sangat dibutuhkan peranan Perekat Ombara, jadi kita harus bertemu dalam keyakinan dan kesepahaman bersama untuk membangun KLU kedepan”, ungkapnya.
Sementara Kamardi SH, salah seorang kandidat Bacapup yang diusung pada pertemuan tersebut mengatakan Perencanaan kedepan adalah membangun struktur organisasi Perekat Ombara atau yang dikenal dengan sebutan PO ini, dinilai masih stagnasi. “Kita jangan sampai kalah dengan yang lainnya”, kata Kamardi yang juga anggota Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) ini.
Jadi yang perlu dibangun kedepan di KLU, lanjut Kamardi adalah berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan bermartabat secara budaya.
Sementara Putrawadi dalam sesi dialog mengungkapkan, bahwa Perekat Ombara atau PO ini ibarat manusia yang memiliki kepala besar tapi kaki dan tangannya kecil, artinya sebagian masyarakat adat masih hanya membicarakan sebatas adat perkawinan atau acara ritual lainnya, sementara apa yang dilakukan oleh PO sendiri masyarakat adat belum banyak mengetahuinya.
“Masyarakat luas hanya mengetahui bahwa KLU mekar atas perjuangan beberapa orang saja, padahal dalam pemekaran KLU peran PO cukup besar”, timpal Mawardi yang juga ikut hadir dalam acara pertemuan tersebut.
Sedangkan I Gede Wilarse mengaku secara pribadi mendukung kader-kader PO untuk tampil kedepan sebagai calon bupati atau wakil bupati. “Hanya saja perlu dipikirkan bagaimana kedepan supaya kader-kader dari PO tidak gagal. Nah disinilah dibutuhkan kebersamaan untuk mendukung fugur yang kita usung bersama”, harap Gede Wilarse, SE.
Muhyin salah seorang anggota PO, mengatakan siapapun yang bakal maju menjadi calon terlebih dahulu perlu melakukan surpey di tingkat komunitas. Selain itu sosialisasi ke masyarakat bawah juga perlu terus dilakukan. “Yang jelas saya mendukung siapapun dari kedua kandidat ini (Kamardi dan Djekat) yang akan maju pada pilbup mendatang, entah satu orang yang maju atau dipaketkan tidak menjadi masalah”, ungkapnya.
Akhir dari pertemuan tersebut, puluhan peserta yang hadir dari 5 kecamatan di KLU, mendorong kader-kader PO untuk maju pada Pilkada KLU 2010, dan merekomendasikan dua nama aktivis PO yaitu Kamardi dan Djekat untuk tampil sebagai Bacabup di KLU.
Hanya saja dalam pertemuan tersebut Djekat tidak hadir, sehingga untuk menentukan dia maju atau tidak perlu dilakukan konsolidasi terlebih dahulu. Dan menurut rencana calon bupati dari PO akan melakukan deklarasi pada acara Kongres yang dilaksanakan paling lambat awal bulan Januari 2010 mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar