Home
Akar-Akar (KLU), SK - Mariani (25) warga Dusun Lembah Pedek Desa Akar-Akar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara sejak tahun 2012 lalu mengawali usaha penjualan kredit barang seperti, kompor gas, piring, gelas dan lainnya dengan dana Simpan Pinjam untuk Perempuan (SPP).
Hal tersebut dikatakan Mariani ketika ditemui di kantor Unit Pengelola Kegiatan (UPK), Sabtu pagi 5/10/13. “Saya mengawali usaha barang seperti, kompor gas, piring, gelas dan barang lainnya dengan menggunakan dana pinjaman dari SPP. Karena disamping proses administrasinya tidak rumit, juga jasa yang dibebankan kepada peminjam cukup rendah bila dibandingkan dengan minjam di Bank”, katanya.
Mariani, mengambil barang sesuai dengan pesanan warga sekitar yang kemudian oleh warga melakukan cicilan setiap minggu. Dan usaha ini ternyata membutuhkan modal, sehingga pada tahap awal, Mariani mengumpulkan 12 warga untuk membuat kelompok dan mengajukan proposal ke UPK. “Saya pada tahap pertama hanya minjam sebesar Rp. 2 juta, namun karena banyaknya warga yang minta kredit barang sehingga modal tersebut tidak cukup, dan untuk menyiasatinya terpaksa membeli barang sesuai pesanan”, jelasnya.
Setelah lunas pinjaman pertama, mariani-pun kembali mengusulkan proposal untuk pinjaman yang kedua. Dan pada pinjaman kedua ini, Mariani memperoleh dana SPP sebesar Rp. 5 juta. Dengan bertambahnya modal usaha, pesananpun semakin bertambah sehingga selain dapat menutupi kehidupan ekonomi keluarga, juga dapat menyisihkan hasilnya untuk tabungan masa depan.
“Alhamdulillah, sejak meminjam di SPP, usaha saya semakin maju, yang hasilnya selalin untuk mencicil pinjaman dan menutupi kebutuhan ekonomi keluarga juga dapat disisihkan untuk tabungan”, kata Mariani yang mengaku baru beberapa bulan membina rumah tangga ini.
Lalu bagaimana dengan anggota kelompoknya? Menjawab pertanyaan tersebut Mariani mengaku, semua anggota kelompoknya adalah para pengusaha pedagang kaki lima, dan setoran tiap bulannya cukup lancar. “Tidak ada masaka di anggota kelompok, mereka semua nyetor tepat waktu”, pungkas Mariani.
Hal tersebut dikatakan Mariani ketika ditemui di kantor Unit Pengelola Kegiatan (UPK), Sabtu pagi 5/10/13. “Saya mengawali usaha barang seperti, kompor gas, piring, gelas dan barang lainnya dengan menggunakan dana pinjaman dari SPP. Karena disamping proses administrasinya tidak rumit, juga jasa yang dibebankan kepada peminjam cukup rendah bila dibandingkan dengan minjam di Bank”, katanya.
Mariani, mengambil barang sesuai dengan pesanan warga sekitar yang kemudian oleh warga melakukan cicilan setiap minggu. Dan usaha ini ternyata membutuhkan modal, sehingga pada tahap awal, Mariani mengumpulkan 12 warga untuk membuat kelompok dan mengajukan proposal ke UPK. “Saya pada tahap pertama hanya minjam sebesar Rp. 2 juta, namun karena banyaknya warga yang minta kredit barang sehingga modal tersebut tidak cukup, dan untuk menyiasatinya terpaksa membeli barang sesuai pesanan”, jelasnya.
Setelah lunas pinjaman pertama, mariani-pun kembali mengusulkan proposal untuk pinjaman yang kedua. Dan pada pinjaman kedua ini, Mariani memperoleh dana SPP sebesar Rp. 5 juta. Dengan bertambahnya modal usaha, pesananpun semakin bertambah sehingga selain dapat menutupi kehidupan ekonomi keluarga, juga dapat menyisihkan hasilnya untuk tabungan masa depan.
“Alhamdulillah, sejak meminjam di SPP, usaha saya semakin maju, yang hasilnya selalin untuk mencicil pinjaman dan menutupi kebutuhan ekonomi keluarga juga dapat disisihkan untuk tabungan”, kata Mariani yang mengaku baru beberapa bulan membina rumah tangga ini.
Lalu bagaimana dengan anggota kelompoknya? Menjawab pertanyaan tersebut Mariani mengaku, semua anggota kelompoknya adalah para pengusaha pedagang kaki lima, dan setoran tiap bulannya cukup lancar. “Tidak ada masaka di anggota kelompok, mereka semua nyetor tepat waktu”, pungkas Mariani.
Apakah Anda perlu mendesak / legit pinjaman? jika ya email kami di: johnsonleehelpfund@qq.com dengan informasi berikut,
BalasHapusNama Lengkap
jumlah
lamanya
Nomor Telepon
negara