Kamis, 19 September 2013

AKKOPSI Berkomitmen Percepat Pembangunan Sanitasi Permukiman

MATARAM - Musyawarah Nasional (Munas) Aliansi Kabupaten Kota Peduli Sanitasi (Akkopsi) ke II dan City Sanitation Summit (CSS) ke VIII resmi dibuka Gubernur NTB, TGH M Zainul Majdi di salah satu hotel di Mataram, Rabu (18/9/2013). Hadir dalam kesempatan itu, Walikota Mataram H Ahyar Abduh, Wakil Walikota Mataram H Mohan Roliskana serta sejumlah kepala SKPD lingkup Pemkot Mataram serta Pemprov NTB.

Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi saat memberikan sambutan mengatakan, pertemuan Akkopsi sangat bermanfaat besar bagi seluruh kabupaten/kota untuk bersama-sama dan terpadu meningkatkan kualitas pembangunan di daerahnya masing-masing.

Menurut Gubernur, Akkopsi merupakan salah satu forum fungsional yang fokus membahas hal yang menjadi kepentingan bersama anggota Akkopsi. ''Pasca otonomi daerah, banyak aliansi atau forum yang dibentuk di daerah. Tapi Akkopsi punya niat baik untuk memfokuskan pembahasan menyangkut hajat hidup orang banyak, yakni terkait sanitasi,'' kata Gubernur yang menyakini pembahasan Akkopsi pasti membawa manfaat besar dari daerah.

Berdasarkan kajian dari sejumlah ahli yang memotret topologi konflik di dunia, kata Gubernur, terdapat tiga hal yang menjadi faktor pemicu konflik di dunia masa lalu, masa kini dan masa mendatang. Yakni penguasaan sumber energi, penguasaan sumber pangan dan sumber air. Untuk di Indonesia, Gubernur meyakini sumber-sumber air berlimpah baik sumber air potensial maupun sumber air yang telah dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Untuk itulah diperlukan pola pemanfaatan air didukung pola sanitasi yang baik sehingga seluruh kabupaten/kota tetap bersih dan bisa menyediakan daya dukung sanitasi yang baik bagi masyarakatnya. ''Dibutuhkan political will pemda. Disinilah pentingnya Akkopsi diperankan dengan baik sehingga persoalan sanitasi bisa tertuntaskan.

Secara khusus, di wilayah Provinsi NTB diakui Gubernur, sanitasi masih menjadi masalah besar. Pemenuhan sanitasi di Provinsi NTB masih berkisar 67 persen. '’Melalui kegiatan Akkopsi, Kota Mataram diharapkan bisa menjadi contoh penerapan sanitasi lingkungan dan perumahan yang baik,'' harap Gubernur yang melakukan pemukulan gendang beleq sebagai tanda dibukanya Munas Akkopsi dan City Sanitation Summit (CSS) XIII.

Sebelumnya, Ketua Umum Akkopsi Dr H Raden Bambang Priyanto menjelaskan, Munas Akkops mengambil tema 'tuntaskan komitmen pencapaian target percepatan pembangunan sanitasi pernukiman (PPSP), penguatan desentralisasi pembangunan sanitasi di daerah'. ''Kegiatan diisi dengan seminar, lokakarya dan city tour dengan jumlah peserta dan undangan sekitar 700 orang, termasuk utusan dari utusan Pokja kabupaten/kota serta utusan lembaga donor,'' jelasnya. Dalam kesempatan itu dilakukan pula penandatangan MoU antara Pemkot Mataram dengan PMI Kota Mataram tentang unit pengolahan sampah (UPS). (rin/foto nyem/hms) www.mataramnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar