Jumat, 15 Juni 2012

PEREDARAN NARKOBA DI LOMBOK UTARA KIAN MENGKHAWATIRKAN

Lombok Utara -Angka pengguna Zat Adiktif Narkoba di Nusa Tenggara Barat, sejak tiga tahun belakangan menunjukkan tren yang cukup tinggi terutama dikalangan remaja. Hal itu dapat dilihat dari meningkatnya jumlah kasus pengguna yang direhabilitasi bahkan hingga jumlah pengedar Narkoba berbagai jenis yang digelandang oleh aparat kepolisian.

Demikian halnya di daerah lombok utara, meski hingga kini belum ada data spesifik terkait banyaknya pengguna dan pengedar narkoba didaerah tersebut. Namun berdasarkan laporan Badan Narkotika nasional (BNN) yang diterima wakil bupati lombok utara dijakarta beberapa pekan lalu, daerah lombok utara dan Kodya Mataram merupakan wilayah yang perlu mendapat perhatian/penanganan khusus atas marakny peredaran dan penggunaan Narkoba dikedua daerah itu.

Bahkan atas maraknya peredaran Narkoba khususnya diwilayah lombok utara, pihak BNN juga mendesak pemda setempat agar segera membentuk Badan Narkotika Daerah, dan Komisi Penanggulangan penyakit HIV/AIDS sebagai lembaga kontrol dan penanggulangan peredaran dan pengguna Narkoba termasuk HIV/AIDS didaerah setempat.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa (BPM PD), Heriyanto,SP., melalui Kabid Keluarga Bencana, Itradim,S.Sos., kepada Rumah Alir, belum lama ini menyatakan, pihak BPM PD institusi yang meenangani masalah tersebut sementara ini, juga membenarkan kondisi tersebut sebagaimana tembusan informasi BNN.

“kami juga mendapat informasi terkait maraknya peredaran Narkoba didaerah lombok utara, hanya saja datanya tidak eksplisit, namun jika dilihat di wilayah tiga gili dan sekitarnya, tentu sangat mungkin beredar banyak barang haram itu disana,” pungkas Itradim.

Ia menyebutkan, berdasarkan angka statistik dari data BNN sementara ini, peredaran dan tingkat penyalahgunaan Zat Adiktif Narkoba diikalangan para remaja, terutama dikawasan pariwisata tiga gili, sudah dalam kondisi yang mengkhawatirkan dimana kini hampir 50 persen telah merambah kekalangan remaja bahkan siswa sekolah.

“mobilitas wisatawan dan perubahan gaya hidup masyarakat dikawasan wisata termasuk minimnya pengawasan pihak keamanan, sangat berpengaruh terhadap peredaran dan penyalahgunaan barang haram Narkoba,” kata Itradim menambahkan.

Menurut kabid KB itu, Akibatnya banyak remaja dan anak sekolah yang kini terancam menggalami ketergantungan narkoba termasuk diantaranya potensi maraknya penyebaran penyakit HIV/AIDS yang sangat mungkin disebabkan oleh jarum suntik yang digunakan para pecandu narkoba, disamping akibat pergaulan seks bebas. (AdGsfm) www.rumahalir.or.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar