Minggu, 19 Desember 2010

Cupak Gurantang Ceritakan Penggundulan Hutan

Lombok Utara - Seni tradisional Cupak Gurantang yang digelar pada acara evaluasi program penanggulan resiko bencana di 10 desa di Kabupaten Lombok Utara yang dilaksanakan LSM Koslata NTB, Sabtu malam 18/12 menceritakan tnetang penggundulan hutan.

Cupak Gurantang sendiri adalah dua sosok manusia bersaudara dengan karakter yang berbeda. Cupak berkerakter keras dan angkuh. Semnentara Gurantang adalah sosok yang lemah lembut dan sabar dari segala macam cobaan.

Dan pada pementasan yang disaksikan oleh ratusan penonton di aula Pemda Senaru tersebut, kedua sosok (Cupak gurantang-red) menceritakan banyaknya terjadi musibah akibat ulah manusia itu sendiri.

Seperti musibah banjir, longsor dan lainnya, itu semua diakibatkan oleh penebangan kayu secara liar, sehingga hutan menjadi gundul. “Bencana sepeti itu adalah ulah kita dan tentu kitalah yang akan menanggung resikonya”, kata si Cupak kepada adiknya Gurantang dengan menggunakan bahasa asli Sasak Dayan Gunung.

Karenanya si Cupak mengajak adeknya untuk terus menjaga hutan dan menghijaukannya, jangan sampai kita terkena dampak dari ulah kita sendiri.

Kendati dinginnya angin malam desa Senaru semakin menusuk, namun tampak tidak mengurangi semangat para penonton untuk menyaksikan seni tadisional yang tepat digunakan untuk mensosilaisasikan berbagai program baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun oleh lembaga-lembaga lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar