Lombok Utara (Primadona) - Warga masyarakat yang tinggal di Desa Karang Bajo Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara (KLU) dinilai memiliki etos kerja yang tinggi dan sumber daya yang memadai.
Penilaian tersebut diungkapkan oleh camat Bayan, R. Tresnawasi, S.Sos di depan tim penilai lomba desa tingkat Kabupaten (19/4) kemarin, yang berlangsung di aula kantor setempat. Menurutnya, beberapa pekerjaan yang ditekuni oleh warga setempat seperti di bidang pertanian, ojek, jasa industri rumah tangga, perbengkelan serta pembuatan sate khas Banyak, mampu meningkatkan penghasilan keluarga.
“Dan kesemua usaha itu butuh pembinaan dari Pemkab LU. Misalnya makanan khas, bukan Tanjung saja yang memilki sate ikan, Bayan-pun juga membuat sate yang sama, dan rasanya cukup enak yakni, gurih, pedas dan lezat”, kata Tresnawadi memberi contoh.
Demikian juga dengan program gubernur NTB yakni Bumi Sejuta Sapi (BSS) yang tujuannya untuk mengurangi pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan, juga Karang Bajo perlu diperhatikan. “Dan bila masyarakat ini diberdayakan, walaupun Karang Bajo ini desa Baru, Insya Allah kedepan akan mampu bersaing dengan desa-desa lainnya di KLU”, ungkapnya meyakinkan.
Sementara ketua tim penilai lomba desa, kepala BPM,PPKB,Pemdes KLU, Drs. H. Jayani Nurdin, dalam sambutannya mengatakan, momentum lomba desa yang pertama, sejak terbentuknya KLU 1,3 tahun lalu ini, adalah sebagai motivasi untuk bersama-sama membangun desa. “Dan untuk tahun ini ada lima desa yang mengikuti lomba tingkat kabupaten, yaitu selain Desa Karang Bajo, juga Desa Danging kecamatan Kayangan, Genggelang mewakili kecamatan Gangga, Medana sebagai wakil dari Kecamatan Tanjung, dan Gili Indah di Kecamatan Pemenang”, ujar Jayadi.
Jayadi meminta pada semua warga masyarakat, untuk mengembangkan potensi desa yang ada demi kemaslahan KLU. Demikian juga dengan Pemilukada yang sudah berada di ambang pintu, diharapkan kepada warga yang memiliki hak pilih, agar menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya pada Pemilukada 7 Juni mendatang.
Kepala Desa Karang Bajo, Kertmalip dalam kesempatan tersebut memaparkan selayang pandang berdirinya desa, dimana pada awalnya, Karang Bajo merupakan bagian dari Desa Bayan dan Senaru. “Dan berdasarkan kronologisnya, nama desa ini diambil dari nilai budaya. “Pemekaran desa ini dilakukan pada tahun 2002 yang diketuai oleh Rianom S.Sos, yang sekarang duduk sebagai ketua BPD”, tutur Kertamalip.
Lebih lanjut Kertamalip mengungkapkan, bahwa Desa Karang Bajo juga memiliki moto atau sesanti yaitu “Bibit-Babad dan Bobot” yang merupakan cerminan kepribadian dan semangat kerja masyarakat. “Pengertian Dario moto ini adalah kendati desa ini lahir dengan berbagai liku-liku, namun dia tetap tegar, pantang menyerah, dan mampu berbuat serta berdaya saing dan dihargai oleh orang lain”, jelasnya.
Demikian juga dengan program gubernur NTB yakni Bumi Sejuta Sapi (BSS) yang tujuannya untuk mengurangi pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan, juga Karang Bajo perlu diperhatikan. “Dan bila masyarakat ini diberdayakan, walaupun Karang Bajo ini desa Baru, Insya Allah kedepan akan mampu bersaing dengan desa-desa lainnya di KLU”, ungkapnya meyakinkan.
Sementara ketua tim penilai lomba desa, kepala BPM,PPKB,Pemdes KLU, Drs. H. Jayani Nurdin, dalam sambutannya mengatakan, momentum lomba desa yang pertama, sejak terbentuknya KLU 1,3 tahun lalu ini, adalah sebagai motivasi untuk bersama-sama membangun desa. “Dan untuk tahun ini ada lima desa yang mengikuti lomba tingkat kabupaten, yaitu selain Desa Karang Bajo, juga Desa Danging kecamatan Kayangan, Genggelang mewakili kecamatan Gangga, Medana sebagai wakil dari Kecamatan Tanjung, dan Gili Indah di Kecamatan Pemenang”, ujar Jayadi.
Jayadi meminta pada semua warga masyarakat, untuk mengembangkan potensi desa yang ada demi kemaslahan KLU. Demikian juga dengan Pemilukada yang sudah berada di ambang pintu, diharapkan kepada warga yang memiliki hak pilih, agar menggunakan hak pilihnya dengan sebaik-baiknya pada Pemilukada 7 Juni mendatang.
Kepala Desa Karang Bajo, Kertmalip dalam kesempatan tersebut memaparkan selayang pandang berdirinya desa, dimana pada awalnya, Karang Bajo merupakan bagian dari Desa Bayan dan Senaru. “Dan berdasarkan kronologisnya, nama desa ini diambil dari nilai budaya. “Pemekaran desa ini dilakukan pada tahun 2002 yang diketuai oleh Rianom S.Sos, yang sekarang duduk sebagai ketua BPD”, tutur Kertamalip.
Lebih lanjut Kertamalip mengungkapkan, bahwa Desa Karang Bajo juga memiliki moto atau sesanti yaitu “Bibit-Babad dan Bobot” yang merupakan cerminan kepribadian dan semangat kerja masyarakat. “Pengertian Dario moto ini adalah kendati desa ini lahir dengan berbagai liku-liku, namun dia tetap tegar, pantang menyerah, dan mampu berbuat serta berdaya saing dan dihargai oleh orang lain”, jelasnya.
Acara lomba desa ini, selain dihadiri oleh beberapa SKPD KLU, seperti kabag pemerintahan, Kesehatan, dan juga tampak hadir pejabat Setda KLU,H M. Alwi, serta ketua BPD, LPM, para Linmas, kepala dusun dan ratusan undangan lainnya. (M.Syairi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar