Lombok Utara (Primadona) – Gubernur Propvinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) HM. Zainul Majdi MA Rabu (15/4) kemarin megelar panen raya jagung di dusun Munder, Desa Mumbul Sari Kecamatan Bayan, KLU. Hadir dalam acara tersebut Penjabat Bupati KLU, Drs Ridwan Hidayat, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura NTB, Ir. Pending Dadih Permana M.Ec.Dev, jajaran SKPD KLU dan Provinsi NTB serta pihak terkait lainnya.
Desa Mumbul Sari memiliki luas lahan tanaman jagung tidak kurang dari 745 hektar. Sedangkan 350 hektar sumber bibitnya berasal dari cadangan bibit nasional (CBN) dan sisanya dari swadaya masyarakat dengan produksi panen perhektar setelah pengubinan mencapai 6,5 ton dengan harga jual Rp 2 ribu per kilo.
Penjabat Bupati KLU, Drs. Ridwan Hidayat dalam sambutannya mengatakan, di Lombok Utara pada umumnya luas lahan untuk tanaman jagung mencapai 4.315 hektar dengan jumlah produksi yang dihasilkan mencapai 12.700 ton per sekalai panen, hanya saja yang menjadi kendala yakni infrasturktur jalan dan jembatan, sementara jalan kabupaten yang ada di KLU yang mebutuhkan perhatian sepanjang 450 kilo meter namun tahun 2010 pemkab hanya mampu membangun sepanjang 80 kilo meter, “ jelas Ridwan.
Luas sektor perkebunan di KLU mencapai 35.365 hektar , sedangkan sektor pertanian mencapai 8.304 hektar. Selian itu pemkab juga menargetkan 250 ekor sapi kadasan untuk bulan Juni 2010 guna tercapainya program bumi sejuta sapi Nusa Tenggara Barat (BSS NTB). Dalam kesempatan yang sama Ridwan Hidayat juga memaparkan potensi sumber daya alam (SDA) KLU terutma di bidang pariwisata, sekaligus beberapa program pembangunan kedepan seperti pembanguan Sky life (kereta gantung-red), hotel terapung dan pengembangan kawasan wisata gunung rinjani (segara anak-red), sedangkan mata air di KLU mencapai 95 titik baik yang berada di dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan yang sangat potensial untuk di kembangkan.
Sementara Gubernur NTB, HM. Zainul Majdi MA dalam kesempatan yang sama mengatakan, panen raya jagung ini menunjukkan kegigihan dan kesungguhan kelompok tani jagung desa Mumbul Sari khususnya. Komuditi jagung merupakn satu dari tiga komufitas unggulan daerah yang akan di kembangkan dengan maksimal, sedangkan dua diantaranya yakni program BSS dan pngembangan rumput laut yang potensinya terbentang di sepanjang laut pulau Lombok hingga Sumbawa. Selama 5 tahun terakhir komuditi jagung mengalami penigkatan sebanyak 50 persen, sedangkan tahun 2009 lalu mengalami peningkatan produksi sebesar 50, 7 persen. Sedangkan KLU mampu menyumbang 5 hingga 7 persen produksi jagung di NTB, “ jelasnyanya.
Peningkatan produksi ini di sebabkan karena luas lahan yang semakin meningakat, tidak membutuhkan banyak air, tidak banyak peyakit (hama), hingga permintaan regional yang akan terus di tingkat oleh pemerintah, karena jagung tidak hanya untuk konsumsi saja akan tetapi menjadi bahan baku alternative untuk bahan bakar kendaraan, sehingga untuk keberlangsungan komuditi jagung di butuhkan peningkatan produktifitas dan kwalitas. Harga jagung masih belum dapat naik di karenakan kwalitasnya masih berada di greet 3 karena penaganan yang kurang baik pasca panen, “ ujarnya. (Adam / Ari)
Desa Mumbul Sari memiliki luas lahan tanaman jagung tidak kurang dari 745 hektar. Sedangkan 350 hektar sumber bibitnya berasal dari cadangan bibit nasional (CBN) dan sisanya dari swadaya masyarakat dengan produksi panen perhektar setelah pengubinan mencapai 6,5 ton dengan harga jual Rp 2 ribu per kilo.
Penjabat Bupati KLU, Drs. Ridwan Hidayat dalam sambutannya mengatakan, di Lombok Utara pada umumnya luas lahan untuk tanaman jagung mencapai 4.315 hektar dengan jumlah produksi yang dihasilkan mencapai 12.700 ton per sekalai panen, hanya saja yang menjadi kendala yakni infrasturktur jalan dan jembatan, sementara jalan kabupaten yang ada di KLU yang mebutuhkan perhatian sepanjang 450 kilo meter namun tahun 2010 pemkab hanya mampu membangun sepanjang 80 kilo meter, “ jelas Ridwan.
Luas sektor perkebunan di KLU mencapai 35.365 hektar , sedangkan sektor pertanian mencapai 8.304 hektar. Selian itu pemkab juga menargetkan 250 ekor sapi kadasan untuk bulan Juni 2010 guna tercapainya program bumi sejuta sapi Nusa Tenggara Barat (BSS NTB). Dalam kesempatan yang sama Ridwan Hidayat juga memaparkan potensi sumber daya alam (SDA) KLU terutma di bidang pariwisata, sekaligus beberapa program pembangunan kedepan seperti pembanguan Sky life (kereta gantung-red), hotel terapung dan pengembangan kawasan wisata gunung rinjani (segara anak-red), sedangkan mata air di KLU mencapai 95 titik baik yang berada di dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan yang sangat potensial untuk di kembangkan.
Sementara Gubernur NTB, HM. Zainul Majdi MA dalam kesempatan yang sama mengatakan, panen raya jagung ini menunjukkan kegigihan dan kesungguhan kelompok tani jagung desa Mumbul Sari khususnya. Komuditi jagung merupakn satu dari tiga komufitas unggulan daerah yang akan di kembangkan dengan maksimal, sedangkan dua diantaranya yakni program BSS dan pngembangan rumput laut yang potensinya terbentang di sepanjang laut pulau Lombok hingga Sumbawa. Selama 5 tahun terakhir komuditi jagung mengalami penigkatan sebanyak 50 persen, sedangkan tahun 2009 lalu mengalami peningkatan produksi sebesar 50, 7 persen. Sedangkan KLU mampu menyumbang 5 hingga 7 persen produksi jagung di NTB, “ jelasnyanya.
Peningkatan produksi ini di sebabkan karena luas lahan yang semakin meningakat, tidak membutuhkan banyak air, tidak banyak peyakit (hama), hingga permintaan regional yang akan terus di tingkat oleh pemerintah, karena jagung tidak hanya untuk konsumsi saja akan tetapi menjadi bahan baku alternative untuk bahan bakar kendaraan, sehingga untuk keberlangsungan komuditi jagung di butuhkan peningkatan produktifitas dan kwalitas. Harga jagung masih belum dapat naik di karenakan kwalitasnya masih berada di greet 3 karena penaganan yang kurang baik pasca panen, “ ujarnya. (Adam / Ari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar