Senin, 16 November 2009

Puluhan Koperasi di KLU Mati Suri

LOMBOK UTARA – Jumlah koperasi yang ada di KLU sejak KLU terbentuk mencapai 85 unit koperasi di tambah lagi dengan 5 unit badan usaha yang sudah di tetapkan dan diresmikan oleh bupati sehingga berjumlah 87 unit.

Berdasarkan pendataan yang di lakukan Dinas Perindustrian Perdagangan dan UKM KLU di temukan sebanyak 22 koperasi dan badan usaha yang mati suri, yang lebih mengejutkan lagi mereka (Koperasi-red) memilki pengurus tapi tidak memiliki kegiatan atau pun aktifitas, ungkap Kepala Dinas Perindustrian perdagangan dan UKM KLU, Drs. H. Kholidi Kholid MM, saat membukan acara sosialisasi Penyebaran Model dan pola pengemabangan koperasi, Senin (16/11) kemarin.

Acara yang berlangsung di Aula KUD Tanjung juga di hadiri, Asisten II KLU, Intiha SP, Dinas Koperasi dan UKM NTB, Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTB, Unram, serta pengurus koperasi dan pengrajin se- KLU.

“Dari jumlah diatas koperasi yang sudah mealksanakan kewajibannya yakni Rapat akhir Tahun (RAT) hanya 22 koperasi atau hanya 27 persen yang RAT, beber Kholidi. “ Kita harapakan dengan kegiatan ini mampu memberikan pemahaman dan pengetahuan tertang bagai mana megelola koperasi dan badan usaha lainnya sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, terlebih Koperasi merupakan tulang punggung kemajuan ekonomi KLU.

“ Meski KLU tidak masuk dalam penganggaran tahun 2009 dari Dinas Koperasi dan UKM NTB lanjut Kholidi, tapi berdasarkan kebijakan khusus dari Dinas kita tetap di libatkan dalam beberapa program usaha pengembangan ketrampilan, yakni Program tempat praktek ketrampilan (TPKU) dengan dana bantuan sebesar Rp 200 juta, yang di terima langsung oleh Pondok pesantren (Ponpes) Nurul Bayan, KLU, program bertujuan untuk mempersiapkan kader-kader yang memilki ketrampilan khusus, salah satunya ketrampilan menjahit yang akan di kembangkan Ponpes Nurul Bayan, tambah Kholidi.

Sementara Asisten II KLU, Intiha SP dalam kesempatan yang sama mengatakan, “ Koperasi merupakan pola pengembangan sektor ekonomi masyarakat, sehingga perlu di kelola dengan maksimal. “ Lombok Utara saat sudah masuk dalam anggaran akhir tahun, jadi kita himbau semua SKPD untuk menyelesaikan semua bentuk kegiatan maupun realisasi anggaran agar di selesaikan per 15 Desember 2009 mendatang.

Sebagai masukan untuk tahun anggaran 2010 KLU mendapat Dana Alokasi Umum (DAU) Rp 229 milyar di tambah Dana alokasi Khusus (DAK) termasuk untuk Disperindagkop dan UKM, KLU sebesar Rp 34,6 milyar,jidi dapat di katakana sekitar Rp 300 milyar lebih akan mengarah untuk sektor pembangunan, urai Intiha.

“Kita mempertanyakan kenapa ada koperasi yang mati suri, pada hal semua program mengarah pada pola-pola pengembangan ketingkat dusun atau pun plosok desa, ungkapnya menyayangkan.

“ Potensi ekonomi KLU belum di kelola dan ditata dengan baik sehingga membutuhkan setuhan inovasi yang baru, belum lagu banyak dari pemerintah pusat dan pihat terkait lainnya di tingkat atas yang belum mengetahui kalau KLU sudah terbentuk, akibatnya banyak program pun penggangaran yang belum di dapatkan bahkan terlewati, ujarnya. (in)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar