LOLOAN, KLU – Rencana pihak Bank Dunia yang bekerjasama dengan Balai Penelitian dan Pengkajian Tehnologi Pertanian (BPTP) NTB serta Pusat penelitian dan Pengembangan peternakan (puslit Bank), tampaknya menujukkan keseriusannya untuk melakukan penelitian pakan sapi dari jerami kering di wilayah Kabupaten Lombok Utara yang menurut rencana awal akan dilakukan selama 4,5 tahun.
Sabtu (14/11) lalu rombongan dari Konsultan Bank Dunia, BPTP NTB, Unram dan pihak terkait lainnya melakukan surve lokasi untukm kelayakan tempat penelitia, salah satu yang di surve tim tersebut adalah kelompok peternak yang ada di Desa Loloan, Kecamatan Bayan, KLU.
Prof. Dennis, Konsultan Bank Dunia (Australia), pada Suara Komunitas mengatakan, “ Pihaknya masih melakukan surve kelayakan lokasi di beberapa tempat di KLU. Salah satu kriteria lokasi yang di butuhkan yakni ketersedian bahan pakan ternak dari jerami, selain masyarakat harus menyediakan 120 ekor sapi induk sebagai sarana untuk penelitian dalam jangka waktu yang akan di sepakati bersama”, ujarnya.
Sementara, Penelti Peternakan BPTP NTB, Dr. Tanda S. Panjaitan dalam kesempatan serupa mengatakan, “ Kegiatan ini di lakukan untuk mengatasi kendala dari program Bumi Sejuta Sapi (BSS) terkait masalah kekurangan bahan pakan. “ jerami adalah salah satu bahan pakan ternalk yang selama ini hanya di gunakan para peternak dalam kurun waktu tertentu, “ Kita akan melatih atau membimbing peternak dalam meberikan pakan sekali gus pengawetan jerami serta sistim pemeliharan ternak sesuai dengan standar kesehatan sehingga mampu mengasilkan nilai ekonomis yang lebih tinggi bagi peternak itu sendiri. In
Sabtu (14/11) lalu rombongan dari Konsultan Bank Dunia, BPTP NTB, Unram dan pihak terkait lainnya melakukan surve lokasi untukm kelayakan tempat penelitia, salah satu yang di surve tim tersebut adalah kelompok peternak yang ada di Desa Loloan, Kecamatan Bayan, KLU.
Prof. Dennis, Konsultan Bank Dunia (Australia), pada Suara Komunitas mengatakan, “ Pihaknya masih melakukan surve kelayakan lokasi di beberapa tempat di KLU. Salah satu kriteria lokasi yang di butuhkan yakni ketersedian bahan pakan ternak dari jerami, selain masyarakat harus menyediakan 120 ekor sapi induk sebagai sarana untuk penelitian dalam jangka waktu yang akan di sepakati bersama”, ujarnya.
Sementara, Penelti Peternakan BPTP NTB, Dr. Tanda S. Panjaitan dalam kesempatan serupa mengatakan, “ Kegiatan ini di lakukan untuk mengatasi kendala dari program Bumi Sejuta Sapi (BSS) terkait masalah kekurangan bahan pakan. “ jerami adalah salah satu bahan pakan ternalk yang selama ini hanya di gunakan para peternak dalam kurun waktu tertentu, “ Kita akan melatih atau membimbing peternak dalam meberikan pakan sekali gus pengawetan jerami serta sistim pemeliharan ternak sesuai dengan standar kesehatan sehingga mampu mengasilkan nilai ekonomis yang lebih tinggi bagi peternak itu sendiri. In
Tidak ada komentar:
Posting Komentar