Jumat, 01 Juli 2011

Saat Bertugas Piket Anggota Polsek Bolo Tewas Ditikam

Bima - Naas menimpa anggota Polsek Bolo, Brigadir Rokhmad Syaifudin (29). Brigadir Rokhmad tewas ditusuk Kamis (30/6) pukul 03.30 Wita dini hari kemarin, saat melaksanakan tugas piket di Kantor Polsek setempat. Pelakunya diduga Sabhan Umar (16), yang saat ini tercatat sebagai santri kelas 3 SMP di Pondok Pesantren (Ponpes) Ummar bin Khattab.

Kapolsek Bolo, AKP Maulana yang dikonfirmasi kemarin, membenarkan insiden tersebut. Menyusul peristiwa ini, hingga kemarin sore sekitar dua peleton Satuan Samapta dan Brimob Kompi 4 Bima disiagakan di Mapolsek setempat. Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 03.30 Wita. Saat itu, almarhum tengah melaksanakan tugas piket bersama tiga orang rekan lainnya masing-masing Briptu Rusdin, Briptu Agus Salim dan Briptu Rusdin. Pada dini hari itu, datanglah Sabhan Umar yang mengaku hendak membuat laporan.

Karena Rokhmad yang bertugas menerima laporan, ia pun memberikan pelayanan seperti biasa. Namun saat hendak memberikan pelayanan, tiba-tiba pelaku mengeluarkan sangkur komando dan langsung menusuk perut korban hingga beberapa kali.

Sementara mendapat penganiayaan tersebut, korban berteriak. Salah seorang temannya yang lain, Sukardin yang saat itu tengah tidur di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) datang menolong. Namun saat hendak memberikan pertolongan ia justru menjadi sasaran penganiayaan selanjutnya. Ia pun kembali berlari ke ruang SPK dan mengambil sebuah kursi untuk menangkis serangan pelaku. Pelaku baru bisa dilumpuhkan setelah dua temannya yang lain, Agus Salam dan Rusdin datang membantu. “Terus anggota lain yang merangkul pelaku,” jelas Kapolsek AKP Maulana.

Sementara, korban yang mendapat sejumlah tusukan langsung dilarikan ke Puskesmas setempat. Namun sayang, sekitar 30 menit kemudian nyawanya tak terselamatkan. Jenazah almarhum pun disemayamkan di rumah orang tua angkat istrinya, Sri Pujiastuti yang terletak 200 meter dari Mapolsek. Rencanannya, jenazah almarhum akan di kebumikan di tempat kelahirannya di Mojokerto.

Peristiwa penusukan anggota Polsek Bolo menggemparkan warga sekitarnya. Sejumlah warga yang penasaran berkerumun di Mapolsek. Beberapa diantaranya terkejut mendengar kematian tragis korban. Pasalnya, almarhum dikenal pendiam dan ramah kepada setiap orang.

Menindaklanjuti insiden itu, aparat langsung mengembangkan kasus ini dengan menggeledah rumah pelaku. Alhasil dalam penggeledahan tersebut aparat menemukan buku-buku agama dan sejumlah anak panah. Bersama pelaku, barang bukti ini pun diamankan ke Mapolres Bima.

Sementara itu, Kapolda NTB Brigjen Pol Drs Arif Wachyunadi secara khusus mengunjungi rumah duka. Di tempat tersebut Kapolda yang juga didampingi beberapa pejabat Polda NTB menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Usai mengunjungi rumah duka, Kapolda meninjau Mapolsek Bolo. Kapolda sempat melihat-lihat tempat kejadian perkara.

Dalam kesempatan tersebut Kapolda sempat memimpin upacara kenaikan pangkat bagi almarhum. Karena meninggal dalam tugas serta atas jasa-jasanya selama bertugas, almarhum dihadiahi kenaikan pangkat anumertha luar biasa, dari Brigadir menjadi Brigadir Kepala. Sementara tiga anggotanya yang lain juga diberi piagam penghargaan karena berhasil membekuk pelaku.

Kapolda tak banyak berkomentar, ketika diminta konfirmasinya atas musibah yang menimpa anggotanya. Kapolda menjelaskan kronologis peristiwa penusukan seperti yang telah disebutkan. “Saat itu dia sedang jaga, kemudian datang seorang warga yang berpura-pura membuat laporan,” katanya. Karena tak tahu niat kedatangan sebenarnya, almarhum pun melayani. Namun tiba-tiba ia ditusuk.

Ditanya keterkaitan pelaku yang disebut-sebut sebagai anggota kelepompok tertentu, Kapolda mengaku belum tahu. Pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan. “Belum tahu, sekarang masih lidik,” jelasnya.

Kapolres Bima AKBP Fauza Barito SH juga mengaku belum tahu keterkaitan antara pelaku dengan kelompok tertentu. Namun dikatakannya, pelaku sendiri merupakan santri kelas 3 SMP di Pondok Pesantren (Ponpes) Ummar bin Khattab. Ponpes ini sendiri masih terletak dalam satu kecamatan dan berjarak sekitar 7 kolimeter dari Mapolsek. “Kita belum tahu motifnya, sekarang kita masih melakukan penyelidikan,” tutur Fauza. Yang jelas katanya, dalam peristiwa ini pihaknya telah mengamankan pelaku dan barang bukti berupa sangkur komando yang digunakan pelaku.

Sementara, jenazah Brigadir Rokhmad siang kemarin diberangkatkan ke Mojokerto. Dari Bima menggunakan jalan darat, baru dari Mataram menuju Surabaya menggunakan pesawat.(use)(Suara NTB)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar