INILAHCOM, Jakarta - Pengamat politik dari Budgeting
Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah menilai tren penurunan
elektabilitas capres nomor urut 2 Joko Widodo bukan karena mesin partai
tidak bergerak.
Menurutnya, elektabilitas Jokowi menurun karena masyarakat sudah merasakan dan melihat bagaimana kinerja Gubernur DKI Jakarta itu sebenarnya.
"Penyebab besarnya itu ada di Jokowi sendiri. Jokowi itu memang paling pintar menyalahkan orang lain," katanya, Jumat (20/06)
Menurutnya, sudah menjadi kebiasaan Jokowi selalu melimpahkan kesalahan pada orang lain jika kinerjanya tidak baik.
"Coba lihat kebiasaan blusukannya itu, dalam sehari saja dia blusukan, paling tidak ada 100 surat terbengkalai dan membuat kinerja SKP jadi macet," katanya.
Sebagaimana diberitakan, setelah dua pekan berkampanye, Jokowi kaget mendapati elektabilitasnya malah merosot. Dia pun mengingatkan mesin parpol pengusung pencapresannya bekerja lebih aktif dan optimal, terutama dalam menangkal kampanye hitam.
"Saya masih meyakini dengan infrastruktur yang kita punya di partai. Saya masih yakin di Jakarta bisa kita ambil asal mesin partai bekerja," ujar Jokowi seusai rapat Internal di posko relawan, Jl Borobudur No 18, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2014) petang. [rok] Sumber: www.inilah.com
Menurutnya, elektabilitas Jokowi menurun karena masyarakat sudah merasakan dan melihat bagaimana kinerja Gubernur DKI Jakarta itu sebenarnya.
"Penyebab besarnya itu ada di Jokowi sendiri. Jokowi itu memang paling pintar menyalahkan orang lain," katanya, Jumat (20/06)
Menurutnya, sudah menjadi kebiasaan Jokowi selalu melimpahkan kesalahan pada orang lain jika kinerjanya tidak baik.
"Coba lihat kebiasaan blusukannya itu, dalam sehari saja dia blusukan, paling tidak ada 100 surat terbengkalai dan membuat kinerja SKP jadi macet," katanya.
Sebagaimana diberitakan, setelah dua pekan berkampanye, Jokowi kaget mendapati elektabilitasnya malah merosot. Dia pun mengingatkan mesin parpol pengusung pencapresannya bekerja lebih aktif dan optimal, terutama dalam menangkal kampanye hitam.
"Saya masih meyakini dengan infrastruktur yang kita punya di partai. Saya masih yakin di Jakarta bisa kita ambil asal mesin partai bekerja," ujar Jokowi seusai rapat Internal di posko relawan, Jl Borobudur No 18, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2014) petang. [rok] Sumber: www.inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar