SUKADANA,BAYAN-KLU - Minat para siswa menuntut ilmu cukup antusias dan membanggakan, namun sayang bangunan tempat mereka belajar yang memprihatinkan.
Atapnya dari daun kelapa dengan tiang bambu dan pagar bedek serta berlantai tanah. Demikianlah gambaran kondisi gedung tempat para siswa yang sebanyak 60 orang lebih ini menuntut ilmu yaitu SD Filial Tapen Dusun Batu Rakit Desa Sukadana Kcamatan Bayan-KLU. “Bahkan jika musim hujan anak-anak harus mencari tempat berteduh karena atap bangunannya bocor”, tutur Zaharudin, seorang guru yang mengajar di SD Filial tersebut sedih.
Menurut Zaharudin, kondisi bangunan ini sudah dua tahun berlangsung, para siswanya belajar kadang-kadang sambil duduk atau berdiri, karena belum kelengkapan mubiler, dan ketika pada musim hujan seperti sekarang ini, kebanyak siswanya belajar di emperan sekolah yang tidak bocor. “Kemarin ketika hujan turun, buku-buku pelajaran semuanya basah”, katanya sedih.
Sementara hingga sekarang ini, lanjut Zaharudin sudah memasuki kelas dua dengan jumlah murid untuk kelas satu 26 orang dan kelas dua 42 siswa yang dididik oleh tiga orang guru. “Dan ketiga orang guru itu, honornya diambil dari dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS)”, jelasnya.
Pengakuan senada juga diungkapkan oleh Kepala Desa Sukadana, Sojati. Menurutnya kondisi bangunan SD Filial Tapen ini sudah berlangsung dua tahun, dan hingga saat ini belum mendapat perhatian dari pemerintah, baik kabupaten maupun propinsi. “Antusias para siswa untuk belajar cukup tinggi, hanya saja bangunan gedungnya butuh bantuan pemerintah”, katanya.
Zaharudin mengharapkan kepada pemerintah, agar ada motipasi dan dorongan serta memberi semangat kepada masyarakat terutama generasi mudanya segabai generasi penerus. “Kalau kita lihat di SD Filial Tapen ini anak-anak cukup antusias untuk belajar, jadi gedungnya juga perlu dibangunkan”, pinta Zaharudin yang juga satutunya guru yang sudah PNS di sekolah tersebut.
suarakomunitas.net
Atapnya dari daun kelapa dengan tiang bambu dan pagar bedek serta berlantai tanah. Demikianlah gambaran kondisi gedung tempat para siswa yang sebanyak 60 orang lebih ini menuntut ilmu yaitu SD Filial Tapen Dusun Batu Rakit Desa Sukadana Kcamatan Bayan-KLU. “Bahkan jika musim hujan anak-anak harus mencari tempat berteduh karena atap bangunannya bocor”, tutur Zaharudin, seorang guru yang mengajar di SD Filial tersebut sedih.
Menurut Zaharudin, kondisi bangunan ini sudah dua tahun berlangsung, para siswanya belajar kadang-kadang sambil duduk atau berdiri, karena belum kelengkapan mubiler, dan ketika pada musim hujan seperti sekarang ini, kebanyak siswanya belajar di emperan sekolah yang tidak bocor. “Kemarin ketika hujan turun, buku-buku pelajaran semuanya basah”, katanya sedih.
Sementara hingga sekarang ini, lanjut Zaharudin sudah memasuki kelas dua dengan jumlah murid untuk kelas satu 26 orang dan kelas dua 42 siswa yang dididik oleh tiga orang guru. “Dan ketiga orang guru itu, honornya diambil dari dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS)”, jelasnya.
Pengakuan senada juga diungkapkan oleh Kepala Desa Sukadana, Sojati. Menurutnya kondisi bangunan SD Filial Tapen ini sudah berlangsung dua tahun, dan hingga saat ini belum mendapat perhatian dari pemerintah, baik kabupaten maupun propinsi. “Antusias para siswa untuk belajar cukup tinggi, hanya saja bangunan gedungnya butuh bantuan pemerintah”, katanya.
Zaharudin mengharapkan kepada pemerintah, agar ada motipasi dan dorongan serta memberi semangat kepada masyarakat terutama generasi mudanya segabai generasi penerus. “Kalau kita lihat di SD Filial Tapen ini anak-anak cukup antusias untuk belajar, jadi gedungnya juga perlu dibangunkan”, pinta Zaharudin yang juga satutunya guru yang sudah PNS di sekolah tersebut.
suarakomunitas.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar